PHP Framework Yii

Haloo kreatif readers.. kali ini saya saya akan membahas tentang salah satu framework PHP yaitu Yii.

Pengenalan Yii

Framework Yii merupakan sebuah framework PHP berbasis komponen yang memiliki performa yang baik. Framework ini bisa digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web berskala kecil hingga berskala besar.

Yii mulai dikembangkan pada awal bulan Januari 2008 oleh Qiang Xue.  Saat ini Yii telah tersedia versi 2, sebuah versi yang merupakan lompatan besar dari versi sebelumnya (varian 1.1) dan lebih modern.

Yii merupakan framework PHP lain pada umumnya, dapat digunakan untuk membangun berbagai jenis aplikasi berbasis web, misalnya: web portal, forum, CMS, e-commerce, web service, dan masih banyak yang lainnya. Yii juga memiliki fitur-fitur yang umum dimiliki oleh framework lainnya, seperti MVC (model-view-controller), mendukung banyak basis data, ORM, caching, RESTful, code generator, dsb.

Kelebihan dari framework Yii yaitu:

  1. Memiliki Fitur dan Panduan yang Lengkap
    Yii memiliki fitur yang sangat lengkap seperti tersedianya banyak extension yang bisa kita gunakan atau librarylibrary PHP yang dengan mudah bisa kita integrasikan dengan Yii. Selain itu panduan yang disediakan juga lengkap dan rapi misalnya pada dokumentasi API Yii yang mudah dibaca karena tersusun rapi dengan penjelasan yang mudah dimengerti.
  1. Adanya Komunitas Besar dan Aktif
    Yii memiliki komunitas yang besar sehingga diharapkan ketika kita menghadapi masalah dalam belajar atau pengembangan aplikasi berbasis Yii akan banyak yang membantu.
  1. Memiliki Kode Generator Ajaib
    Yii memiliki kode generator (Gii) yang berfungsi meng-generate kode template model, crud, form, dsb. Sehingga akan mempercepat pemrogram aplikasi dalam membangun sebuah aplikasi. Menariknya, tools ini bisa dengan mudah dikustomisasi sesuai dengan keinginan kita.
  1. Peningkatan Kemanan
    Yii memiliki beberapa fungsi keamanan built-in yang mudah digunakan, antara lain untuk pencegahan SQL injections, XSS attacks, CSRF attacks, cookie tampering, dsb.
  1. Otentikasi dan Otorisasi
    Yii secara built-in mendukung fitur otentikasi dan otorisasi pengguna, seperti: login, logout, cookie-based dan otentikasi berbasis token, access control filter dan role-based access control (RBAC). Di samping itu juga mendukung OpenID, OAuth1 dan OAuth2 protocols.
  1. Didukung oleh fitur-fitur unggulan lainnya seperti:
    URL SEO Friendly yang bernama pretty URL.
    – Mendukung berbagai jenis cache (APC, Memcache, files, basis data, dsb) pada berbagai level aplikasi, baik dari sisi client (HTTP caching) maupun server (fragment caching, dan query caching)
    Built-in Twitter Bootstrap.
    – Secara builtin Yii juga menyediakan tools untuk uji coba aplikasi yaitu Codeception dan Faker.

Adapun beberapa kekurangan dari framework Yii yaitu:

  1. Bukan merupakan framework yang paling populer.
  2. Kurang promosi, sehingga menyebabkan framework menjadi kurang populer.
  3. Update tergolong jarang, sehingga dikhawatirkan akan lambat untuk mengadopsi teknologi baru.
  4. Kecepatan Yii berada di tengah, banyak framework PHP lain yang memiliki kecepatan jauh melampaui Yii.

Arsitektur Yii

Untuk application project template Yii hadir dengan dua pilihan template yaitu Basic dan Advanced. Masing-masing memiliki peruntukannya sendiri, namun bagi pemula, direkomendasikan untuk menggunakan template Basic. Hal ini dikarenakan template ini simple yang terdiri dari satu aplikasi,  dan base-nya adalah template Basic. Adapun template Advanced direkomendasikan untuk pembuatan sebuah proyek aplikasi yang besar, dimana aplikasi backend terpisah dengan frontend.

Alur Kerja Yii

Sama seperti framework PHP lainnya, Yii mengimplementasi konsep MVC (Model-View-Controller) dimana file-file model view dan controller dibuat terpisah. Berikut ini gambaran alur kerja aplikasi yang menggunakan framework Yii menggunakan konsep MVC:

chrome_gteht9qsh9

Alur kerja aplikasi Yii dimulai dari user yang mengakses aplikasi Yii melalui entry script, selanjutnya dilakukan konfigurasi untuk menjalankan aplikasi. Aplikasi tersebut routing yang diminta oleh user melalui URL sehingga diketahui controller yang dimaksud user, kadangkala proses dalam aplikasi ini membutuhkan komponen tertentu sehingga dipanggillah suatu komponen tersebut. Setelah masuk ke controller yang dimaksud, controller menciptakan action berdasarkan routing. Sebelum action benar-benar tercipta maka dilakukan pengecekan atau filter terhadap action tersebut (misalnya: filter otorisasi yaitu apakah action tersebut boleh diakses oleh current user). Jika tidak lolos filter maka controller akan mengembalikan response ke user dan siklus berakhir, namun jika lolos filter maka action akan diproses. Pada action akan dimuat model (jika menggunakan model), demikian juga jika model membutuhkan basis data (active record) maka akan dilakukan pengaksesan basis data. Selanjutnya pada action tersebut akan dilakukan render terhadap suatu view (jika menggunakan view) untuk kemudian view tersebut ditampilkan ke user, dan siklus berakhir.


Referensi:
Mukhlasin, Hafidz. Membangun Aplikasi Profesional Berbasis Web Menggunakan Yii Framework. 2017. Jakarta: Buku Baik.

 

PHP Framework Symfony

Hallo kreatif reader, aku mau sedikit sharing nih dari artikel yang udah aku baca..

Apa itu Web Framework?
Web framework atau yang biasa dikenal dengan web application framework merupakan sebuah software yang menyediakan struktur dan alat untuk membangun dan mengembangkan aplikasi web, web service, dan web dinamis.
Salah satu contoh web framework adalah Symfony (PHP).

logoLalu, apa sih Framework Symfony?
Symfony dibangun pada tahun 2005 sesuai dengan standar PSR yang direkomendasikan oleh standar PHP. Symfony adalah framework lengkap yang dirancang untuk mengoptimalkan kode PHP dalam pengembangan aplikasi Web berdasarkan pola Model View Controller (MVC).

Adapun beberapa fitur pada framework symfony:
1. Struktur MVC (Model-View-Controller)
Symfony mengikuti pola desain arsitektur MVC, yang membantu dalam memisahkan logika aplikasi menjadi komponen-komponen yang terpisah, termasuk Model untuk representasi data, View untuk tampilan, dan Controller untuk mengelola logika bisnis.
2. Twig Template Engine
Symfony menggunakan Twig sebagai mesin template resmi. Twig adalah mesin template yang digunakan dalam kerangka kerja Symfony untuk membangun tampilan (views) dalam aplikasi web. Twig dirancang untuk membuat proses penulisan template lebih bersih, aman, dan ekspresif.
3. Doctrine ORM
Symfony menggunakan Doctrine sebagai Object-Relational Mapping (ORM) untuk berinteraksi dengan basis data. Doctrine memudahkan pengembangan basis data dengan memetakan objek PHP ke struktur basis data.
4. Security Component
Symfony memiliki komponen keamanan yang menyediakan alat dan fitur-fitur untuk mengelola otentikasi, otorisasi, dan perlindungan terhadap ancaman keamanan.
5. Routing
Symfony menyediakan sistem routing yang kuat yang memetakan URL ke tindakan-tindakan dalam aplikasi. Ini memungkinkan untuk pengelolaan URL yang fleksibel dan pembuatan tautan antar halaman.

Beberapa contoh aplikasi yang menggunakan framework symfony:
1. Accenture
accenture 2. Trivago
trivago 3. Typeform
typeform

Kesimpulan
Symfony adalah framework lengkap yang dirancang untuk memaksimalkan pengembangan aplikasi berbasis web dengan memperkenalkan beberapa fitur yang dapat diandalkan untuk pemula.

Referensi:
[1] M. Laaziri, K. Benmoussa, S. Khoulji, K. M. Larbi, and A. El Yamami, “A comparative study of laravel and symfony PHP frameworks,” vol. 9, no. 1, pp. 704–712, 2019
[2] Website Symfony

Memahami Laminas MVC Framework for PHP

Hallo kreatif readers, pada kesempatan kali ini, kita akan menjelajahi Laminas MVC Framework.

Laminas MVC Framework

Laminas MVC Framework, sebagaimana dipresentasikan dalam buku “Laminas: MVC Framework” oleh Adam Omelak, merupakan alat yang kuat untuk pengembangan aplikasi web berbasis PHP. Framework ini menawarkan pendekatan yang modular, struktur MVC yang kuat, dan berbagai fitur canggih untuk memudahkan pengembangan aplikasi yang kuat dan scalable.

Apa itu Laminas MVC Framework?

Laminas (sebelumnya dikenal sebagai Zend Framework) adalah framework PHP yang memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi web yang canggih dan scalable. Berfokus pada modularitas, Laminas memungkinkan penggunaan komponen-komponennya secara terpisah, memberikan fleksibilitas tinggi dalam pengembangan.

Fitur Utama Laminas MVC Framework:

  1. Modularitas yang Tinggi

Laminas dirancang dengan pendekatan modular, memungkinkan pengembang untuk menggunakan komponen-komponennya secara independen. Ini mempermudah pengelolaan kode dan penggunaan hanya fitur-fitur yang diperlukan.

  1. Struktur MVC (Model-View-Controller)

Framework ini mengadopsi pola desain Model-View-Controller (MVC), yang memisahkan logika aplikasi, presentasi, dan manipulasi data. Ini meningkatkan keterbacaan kode dan memudahkan pemeliharaan.

  1. Dukungan untuk Middleware

Laminas memberikan dukungan untuk middleware, memungkinkan penanganan permintaan dan respons HTTP secara fleksibel. Middleware dapat digunakan untuk menambahkan fungsi-fungsi tambahan dalam alur pemrosesan.

  1. Manajemen Dependensi dengan Composer

Framework ini menggunakan Composer untuk manajemen dependensi dan autoload classes. Ini membuat pengelolaan dependensi menjadi lebih efisien dan memastikan ketergantungan hanya dimuat saat dibutuhkan.

  1. Dokumentasi yang Komprehensif

Laminas menyediakan dokumentasi yang komprehensif dan panduan pengembangan yang mendalam. Ini membantu pengembang, dari yang baru hingga berpengalaman, memahami konsep-konsep dan implementasi framework.

Kelebihan Laminas MVC Framework:

  1. Skalabilitas dan Keterbacaan Kode: Modularitas dan struktur MVC membuat Laminas cocok untuk proyek-proyek kecil hingga besar, meningkatkan skalabilitas dan keterbacaan kode.
  2. Fleksibilitas Penggunaan Komponen: Pengembang dapat menggunakan komponen-komponen Laminas secara terpisah, menambahkan ke fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan aplikasi sesuai kebutuhan.
  3. Dukungan Keamanan Terintegrasi: Laminas memiliki fitur-fitur keamanan terintegrasi, membantu pengembang melindungi aplikasi dari serangan umum.
  4. Komunitas yang Aktif: Sebagai proyek open source, Laminas memiliki komunitas pengembang yang aktif. Ini berarti dukungan reguler, pembaruan, dan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab.
Referensi: Laminas MVC Framework for PHP, Adam Omelak, Second Edition Tahun 2023.

PHP Framework Zend

Halo Kreatif Readers!! Kali ini aku mau sharing tentang salah satu framework PHP yaitu Zend. Selamat membaca….

Apa itu Zend Framework?

Zend Framework merupakan sebuah kerangka kerja yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.x. Kerangka kerja ini telah diimplementasikan secara penuh dengan paradigma OOP (Object Oriented Programming) dan terdiri dari berbagai pustaka (library) yang memungkinkan pembangunan aplikasi berbasis web secara cepat dan efisien.

Saat ini, perkembangan aplikasi berbasis web mendominasi pasar perangkat lunak. Pelaku bisnis umumnya cenderung meninggalkan aplikasi berbasis desktop karena pertimbangan efektivitas. Aplikasi desktop biasanya hanya efektif digunakan dalam lingkup kerja terbatas, seperti intranet. Sebaliknya, aplikasi berbasis web menawarkan lingkup kerja yang tidak terbatas, membuatnya sangat efektif bagi pelaku bisnis dengan mobilitas kerja yang tinggi.

screenshot_5

 

Zend Framework memberikan alat yang kuat dan fleksibel bagi pengembang untuk membangun aplikasi berbasis web yang tangguh. Dengan pendekatan berorientasi objek dan dukungan penuh terhadap PHP 5.x, Zend Framework memberikan solusi yang dapat diandalkan untuk kebutuhan pengembangan aplikasi web modern. Oleh karena itu, banyak pelaku bisnis memilih Zend Framework sebagai fondasi untuk membangun aplikasi mereka, memanfaatkan keunggulan fitur dan fungsionalitas yang dimilikinya.

Arsitektur desainnya memungkinkan pengembang untuk menambahkan komponen-komponen secara individual, suatu konsep yang sering disebut sebagai “Use At Will design” atau desain yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Dengan fleksibilitas ini, pengembang dapat memanfaatkan komponen-komponen Zend Framework sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi yang sedang dibangun, memberikan tingkat kontrol yang tinggi dalam proses pengembangan.

Fitur Framework Zend

  1. Object-Oriented (Berorientasi Objek): Zend Framework sepenuhnya berorientasi objek, yang berarti bahwa pendekatannya dalam membangun aplikasi web didasarkan pada konsep pemrograman berorientasi objek (OOP). Hal ini membantu dalam pengorganisasian dan strukturisasi kode.
  2. MVC Implementation (Implementasi MVC Tingkat Lanjut): Zend Framework mendukung implementasi Model-View-Controller (MVC) tingkat lanjut. Model-View-Controller adalah pola desain yang memisahkan logika aplikasi menjadi tiga komponen utama, mempermudah pengelolaan dan pengembangan aplikasi.
  3. Multi-database (Multi-database): Zend Framework menyediakan dukungan untuk berbagai jenis basis data, termasuk PostgreSQL, SQLite, dan lainnya. Ini memungkinkan pengembang memilih basis data yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
  4. API (API Cloud Sederhana): Zend Framework dilengkapi dengan API cloud yang sederhana, memfasilitasi integrasi dengan layanan cloud dan pengembangan aplikasi berbasis awan.
  5. Session Management (Manajemen Sesi): Zend Framework menyediakan mekanisme untuk manajemen sesi, memungkinkan pengembang untuk melacak dan mempertahankan status sesi pengguna.
  6. Data Encryption (Enkripsi Data): Zend Framework mendukung enkripsi data, memberikan lapisan keamanan tambahan terhadap informasi sensitif yang diproses oleh aplikasi.
  7. URI (Perutean URI yang Fleksibel): Zend Framework menawarkan sistem perutean URI yang fleksibel, memudahkan penanganan permintaan dan respons URI dalam aplikasi web.
  8. Reusability (Penggunaan Kembali): Zend Framework mendukung penggunaan kembali kode, memungkinkan pengembang untuk membuat dan menggunakan komponen-komponen yang telah dibuat sebelumnya, meningkatkan efisiensi pengembangan.
  9. Loosely Coupled (Arsitektur Yang Digabungkan Secara Longgar): Arsitektur Zend yang digabungkan secara longgar memungkinkan pengembang untuk menggunakan komponen-komponen secara terpisah, tanpa ketergantungan yang kuat antara satu komponen dengan yang lain. Hal ini mendukung fleksibilitas dan modularitas dalam pengembangan aplikasi.

Kelebihan Framework Zend

  1. Membantu Praktik dan Pembuatan Program yang Lebih Baik: Kerangka kerja membantu pengembang dalam menerapkan praktik terbaik dan membangun program dengan pendekatan yang lebih baik, termasuk penggunaan pola desain yang sesuai.
  2. Kode Lebih Aman: Dengan menggunakan kerangka kerja, keamanan kode dapat ditingkatkan karena kerangka kerja umumnya mencakup praktik keamanan terbaik dan standar.
  3. Menghindari Kode Duplikat dan Redundan: Kerangka kerja membantu mengurangi atau menghindari duplikasi kode serta redundansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan memudahkan pemeliharaan.
  4. Pengembangan Kode yang Konsisten dengan Lebih Sedikit Bug: Dengan panduan dan struktur yang telah ditetapkan oleh kerangka kerja, pengembang dapat mengembangkan kode dengan konsistensi, yang pada gilirannya mengurangi jumlah bug.
  5. Mudah Bekerja pada Teknologi Canggih: Kerangka kerja umumnya mendukung integrasi dengan teknologi terkini, memudahkan pengembang untuk bekerja pada proyek-proyek yang memanfaatkan teknologi canggih.
  6. Pembuatan Software Framework Sendiri atau Berkontribusi pada Tim dengan Sumber Terbuka: Pengembang dapat membuat kerangka kerja mereka sendiri atau berkontribusi pada proyek kerangka kerja tim dengan sumber terbuka, menciptakan peningkatan berkesinambungan dalam fungsionalitas.
  7. Pra-Dibangun dan Pra-Diuji: Beberapa segmen kode dan fungsionalitas dalam kerangka kerja biasanya telah dibangun dan diuji sebelumnya, meningkatkan keandalan dan ketahanan aplikasi.
  8. Uji dan Debugging Lebih Mudah: Kerangka kerja menyediakan alat bantu yang memudahkan uji dan debugging kode, bahkan bagi pengembang yang mungkin tidak akrab dengan setiap baris kode.

Demikianlah ringkasan tentang Zend Framework. Semoga informasi ini bermanfaat bagi  Kreatif Readers.

Referensi 
Judul Buku : Zend Framework 2.X Solusi Mempercepat Pengembangan Aplikasi    Berbasis Web dengan PHP5.x Framework
Penulis : Edison siregar
Tahun : 2015
Edisi : 1

 

Phalcon: Unique and Fastest PHP Framework

Halo, Kreatif Readers! Pada artikel ini, saya akan membahas salah satu Framework PHP, yaitu Phalcon. Sebelum kesana, mari kita mengenal apa itu framework.

Pada dasarnya, framework merupakan bentuk sederhana dari desain arsitektur sebuah bahasa pemrograman. Salah satu desain arsitektur yang diterapkan pada PHP Framework adalah MVC (Model, View, Controller). Tujuan dari arsitektur ini adalah untuk memisahkan antara pemodelan data dengan tampilan atau user interface website. Nantinya, kedua hal tersebut akan dihubungkan menggunakan Controller berisikan request dari user yang telah ditampung dalam sebuah function.

Phalcon sendiri merupakan salah satu framework PHP yang cukup unik. Mengutip dari situs resminya, Phalcon merupakan full-stack framework yang ditulis dalam bentuk PHP extension menggunakan bahasa C. Namun, developer tidak diharuskan memahami bahasa C untuk dapat menggunakan Phalcon, karena setiap baris codenya telah dikemas dalam PHP class untuk memudahkan implementasinya.

phalcon_framework_logo_square

Dalam penggunaanya, Phalcon telah menyediakan “starter pack” berupa installer yang berisikan struktur kode siap pakai untuk memudahkan developer memahami cara kerja Phalcon. Selain itu, telah tersedia pula eksternal code generator yang dapat meningkatkan efesiensi proses pengembangan.

Phalcon memiliki beberapa karakteristik, seperti:

  1. Semua komponen code ditulis dalam bahasa C
  2. Kompatibel dengan berbagai sistem operasi
  3. Memiliki performa tinggi dengan konsumsi penyimpanan server yang rendah
  4. Merupakan salah satu framework PHP tercepat
  5. Mendukung implementasi database menggunakan metode ORM (Object Relation Mapping)

Seperti yang dijanjikan pada situs resminya, bahwa Phalcon merupakan PHP Framework tercepat, berikut merupakan hasil studi komparasi antara Phalcon dengan beberapa framework lainnya, dengan menggunakan acuan jangka waktu eksekusi pada proses CRUD (Create, Read, Update, Delete).

screenshot_43Berdasarkan grafik tersebut, terbukti Phalcon lebih unggul dibanding PHP framework lainnya, dengan jangka waktu eksekusi sebesar 28-45 ms. Selain itu, studi juga membuktikan bahwa Phalcon merupakan salah satu framework dengan konsumsi penyimpanan server yang rendah. Dapat dilihat pada grafik perbandingan di bawah ini, terhitung Phalcon hanya mengkonsumsi sebesar 0.17 MB, jauh lebih rendah dibandingkan ketiga framework lain.

memory usage

Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan dan efisiensi kinerja Phalcon adalah penggunaan bahasa C dalam penulisannya. Bahasa C merupakan compile language, dimana sistem dapat lebih mudah mengeksekusi setiap perintah yang dijalankan. Hal ini sangat berdampak pada efektifitas kinerja sistem dan efisiensi penggunaan memory. Berbeda dengan PHP yang merupakan interpreter language, dimana PHP dapat lebih mudah dimengerti penggunanya, namun diperlukan effort lebih bagi sistem untuk menerjemahkannya.

Dalam hal ini, Phalcon berhasil mengadaptasi bahasa C dan mengkombinasikannya dengan kemudahan penggunaan PHP dalam sebuah framework yang dapat dipertimbangakan dalam pengembangan sebuah website.

Referensi:
1. Phalcon.io
2. Analysis and Practical Application of PHP Frameworks in Development of Web Information Systems
3. Comparing Performance of Plain PHP and Four of Its Popular Frameworks

Kilas Balik Framework CakePHP

Hallo Kreatif Readers, dalam artikel kali ini, saya akan mengulas kilas balik menarik tentang sebuah framework yang telah mengukir sejarah dalam dunia pengembangan aplikasi web. Mari kita menjelajahi jejak perjalanan CakePHP, sebuah framework yang telah eksis sejak lama, dan mengungkapkan keunggulannya yang terus memikat para pengembang.

PHP, sebagai bahasa pemrograman, memberikan kemampuan kepada pengembang untuk menciptakan aplikasi web yang kuat dan mampu mengelola database berskala besar. Seringkali, para programmer dihadapkan pada tuntutan untuk mengembangkan dasar aplikasi yang lebih besar dengan melibatkan banyak anggota tim. Dalam konteks pengembangan aplikasi web berskala besar, peran anggota tim dan kompleksitas proyek mendorong munculnya konsep kerangka kerja (framework). Kerangka kerja ini memudahkan kolaborasi tim dengan menyediakan pandangan yang seragam dan menyederhanakan pembagian tugas.

Mengenal Framework CakePHP

CakePHP adalah sebuah kerangka kerja open source yang mempermudah pengembangan aplikasi web dengan fokus pada operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete). Dengan pilihan karakter pengembangan RAD (Rapid Application Development), Framework ini terdiri dari berbagai file pustaka, kelas-kelas, dan infrastruktur run-time yang dapat digunakan dan diintegrasikan dalam proyek aplikasi yang sedang dikembangkan.

 Penggunaan PHP secara konvensional, dengan file-file PHP yang mencampurkan kode dan tag HTML, mungkin memadai untuk aplikasi sederhana, namun menjadi kurang efektif ketika aplikasi membutuhkan banyak fitur dan pengembangan di masa depan.Framework CakePHP menjadi pilihan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam pengembangan aplikasi web, karena beberapa kelebihannya, antara lain :

Kelebihan Framework CakePHP

  1. Open Source: CakePHP tersedia secara gratis dan dapat dikembangkan tanpa biaya.
  2. Riset Terorganisir: Pengembangan yang terorganisir dari CakePHP menghasilkan framework yang berkualitas, karena Proses pengembangan  (update version) yang terus-menerus memastikan keberlanjutan dan peningkatan.
  3. Dokumentasi Lengkap: CakePHP menyediakan dokumentasi lengkap, membantu para pengembang memahami dan menggunakan framework ini secara efisien.
  4. Kompatibilitas dengan PHP 4 dan PHP 5: CakePHP dapat dijalankan dengan mulus baik pada server yang menggunakan PHP 4 maupun PHP 5.
  5. Konsep CRUD Terintegrasi: CakePHP menerapkan konsep CRUD terintegrasi, menyederhanakan interaksi dengan database dan menyediakan query yang efisien.
  6. Arsitektur OOP dan MVC: Arsitektur berorientasi objek (OOP) dan pola desain Model, View, Controller (MVC) memudahkan penambahan, pengurangan, dan modifikasi kelas dan fungsi yang digunakan.
  7. Fitur Scaffolding: Fitur Scaffolding memungkinkan pengembang untuk menghasilkan prototipe aplikasi sebelum menyusun source code-nya secara lengkap, memberikan kemudahan dalam pengembangan cepat.
  8. Manajemen Akses Pengguna (ACL): CakePHP memfasilitasi pengaturan user dan hak aksesnya melalui fitur Access Control List (ACL), memberikan kemudahan dalam manajemen akses dalam aplikasi.
  9. Validasi dan Sanitasi Data: Kelas-kelas dasar dalam CakePHP mendukung validasi dan sanitasi data, memastikan keamanan dan integritas data aplikasi.
  10. Komponen Terintegrasi: CakePHP menyediakan komponen-komponen terintegrasi seperti Security, Session, dan Request Handling, yang memudahkan penanganan masalah terkait keamanan dan sesi.
  11. Metode Templating yang Simpel: CakePHP mendukung metode templating yang sederhana, membantu programmer dalam menciptakan tampilan aplikasi yang indah dan mudah dimodifikasi.
  12. Cocok untuk Berbagai Struktur Direktori: Konfigurasi yang fleksibel memungkinkan CakePHP cocok dengan berbagai struktur direktori, memberikan pilihan bagi pengembang sesuai dengan kebutuhan proyek.

Struktur Kerja Framework CakePHP

struktur-kerja-cakephp

Dari gambar yang telah dijelaskan di atas, kita dapat memahami cara kerja CakePHP secara menyeluruh. Awalnya, user melakukan permintaan (request), yang kemudian ditangani oleh controller. Controller ini memiliki berbagai method (fungsi) yang akan memproses permintaan tersebut. Selanjutnya, controller akan berinteraksi dengan model untuk mengambil data dari database. Model ini memberikan data yang diperlukan kepada controller.

Setelah mendapatkan data, controller akan memprosesnya dan mengirimkannya ke tampilan (view) yang sesuai. Tampilan ini kemudian akan ditampilkan kepada pengguna melalui browsernya. Dengan demikian, siklus kerja CakePHP melibatkan penggunaan controller untuk mengelola permintaan, berinteraksi dengan model untuk mengakses dan memproses data, dan menampilkan hasilnya melalui tampilan kepada pengguna. Proses ini menciptakan pengalaman pengguna yang akhirnya terlihat pada browser.

Referensi : 1. CakePHP Framework! Strategi Cepat Pengembangan Aplikasi Web, Sunu Wibirama 2. Teknik Cepat Membangun Aplikasi Web Dengan Framework CakePHP, Agus Saputra, Andi Offset, 2012.

PHP Framework Slim

Hallo Kreatif Reader, aku mau sharing nih mengenai framewok PHP Slim. Selamat membaca….

Apa itu Slim Framework?

Slim framework adalah salah satu micro framework PHP untuk membuat aplikasi web. Slim biasanya digunakan untuk membuat aplikasi – aplikasi kecil dan lebih banyak banyak dipakai untuk membuat RESTful API atau webservice. 

Integrasi data antara aplikasi mobile Facebook dan versi webnya dapat terjadi melalui penggunaan RESTful API atau Webservice. Fungsinya adalah menyediakan data dalam format umum seperti JSON, yang dapat diambil dan dikonsumsi oleh aplikasi klien, baik itu aplikasi mobile atau aplikasi web. Dengan menggunakan RESTful API atau Webservice, Facebook dapat memastikan konsistensi data, sehingga apa yang terlihat melalui aplikasi mobile akan sama dengan yang terlihat melalui versi webnya. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses dan berinteraksi dengan data mereka secara seragam, tidak peduli dari platform apa data tersebut diakses

white-red-and-orange-modern-elegant-project-proposal-cover-6

Disebut sebagai micro framework, Slim memiliki fokus yang terpusat pada kebutuhan dasar suatu aplikasi web, seperti menerima HTTP request, mengarahkan request tersebut ke kode yang sesuai, dan menghasilkan HTTP response. Sifatnya yang ‘micro‘ menandakan bahwa framework ini dirancang untuk proyek-proyek skala kecil dengan tujuan khusus dan tingkat kompleksitas yang rendah. Dengan demikian, Slim menjadi solusi yang ringan dan efisien untuk membangun aplikasi web sederhana dan spesifik.

Fitur – fitur pada Slim Framework  adalah sebagai berikut:

1. HTTP Router

Slim menyediakan sistem router yang sederhana dan fleksibel, memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan router dengan mudah.

2. Middleware

Memproses permintaan HTTP sebelum atau setetalh aktivitas dijalankan. Dapat dicontohkan pada proses otentikasi

3. Dependency Injection

Slim mendukung Dependency Injection yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dependensi dengan mudah.

4. PSR Standars

Mengikutistandar PHP-FIG PSR, memungkinkan interoperabilitas dengan framework dan pustaka lainnya yang mengikuti standar yang sama.

Framework Slim  memiliki beberapa kelebihan yang menjadi solusi untuk membangun aplikasi web. Berikut adalah kelebihan dari Framework Slim

1. Ringan dan sederhana

Slim dirancang ringan dan sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan cepat untuk dikembangkan.

2. Performa Tinggi

Karena ringan, slim dapat memberikan kinerja yang baik, terutama untuk aplikasi kecil hingga menengah.

3. Dokumentasi yang baik

Slim memiliki dokumentasi yang baik dan jelas, membantu pengembang untuk memahami dan menggunakan framework dengan efisien.

4. Sesuai untuk RESTful APIs

Slim merupakan pilihan yang baik untuk membangun RESTfulAPIs karena desain ringan dan dukungan yang baik untuk routing dan middleware.

Kelebihan-kelebihan tersebut membuat Slim Framework menjadi solusi yang tepat untuk membangun aplikasi web, terutama ketika Anda fokus pada pengembangan aplikasi kecil hingga menengah. Dengan desain yang ringan dan dukungan yang baik untuk routing dan middleware, Slim juga menjadi pilihan unggul untuk membangun RESTful APIs. Dokumentasi yang baik semakin mempermudah pengembang dalam memahami dan menggunakan framework ini secara efisien, sehingga mempercepat proses pengembangan aplikasi web Anda. Dengan kata lain, Slim Framework memberikan keseimbangan yang baik antara sederhana, performa tinggi, dan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek pengembangan web

Hamdani, Ahmad Faqih,'Analisa Performa Web Service menggunakan Slim Framework'Undergraduate thenis, Politeknik Negeri Jember,2020

PHP Framework Codeigniter

blog-ars

Halo kreatif readers.. kali ini saya akan membahas tentang salah satu framework PHP yaitu Codeigniter.

Codeigniter (CI) adalah framework PHP yang digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web yang dinamis.  Codeigniter merupakan platform open-source yang cukup populer dikalangan tim pengembang yang menggunakan bahasa pemrograman PHP. Keunggulan dari Codeigniter ini yaitu ringan dan menerapkan konsep MVC (Model, View, Controller) sehingga membuat pekerjaan lebih efektif dan cepat.

MVC (Model, View, Controller) adalah konsep atau paradigma pemrograman yang memisahkan komponen utama menjadi 3 bagian berikut:
1. Model
Model adalah bagian penanganan yang berhubungan atau manipulasi data dengan database, seperti pengambilan data dari database dan instruksi untuk proses CRUD.
2. View
View merupakan bagian penanganan interface atau antarmuka web yang muncul kepada user.
3. Controller
Controller yaitu bagian instruksi aksi yang merupakan jembatan yang menghubungkan model dan view.

Berikut ini merupakan gambaran alur kerja MVC:

mvc

Dari gambar diatas dapat dilihat alur kerja MCV, dari bagian view yang bertugas meminta informasi ke controller untuk ditampilkan ke device pengguna, permintaan itu diteruskan oleh controller ke bagian model agar dieksekusi. Lalu model mengolah dan mencari informasi ke database, setelah selesai hasil diberikan ke controller kemudian diproses untuk ditampilkan ke view.

Beberapa manfaat dari penggunaan Codeigniter adalah:
1. Lebih cepat dan efisien, hal ini karena beberapa modul yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan sudah disediakan oleh Codeigniter, sehingga dapat menghemat waktu dan dapat bekerja dengan efisien.
2. Mendukung kolaborasi, karena pengerjaan proyek dapat dengan mudah dikembangkan bersama tim dengan adanya standar penulisan kode yang sama.
3. Salah satu keunggulan Codeigniter dibandingkan kerangka kerjanya lainnya adalah ukurannya yang kecil (kurang dari 5 MB), sehingga lebih hemat ruang di server.
4. Keamanan lebih baik karena sudah tersedia beberapa fitur untuk meningkatkan keamanan pada framework-nya.
5. Kerangka dan penulisan kode akan lebih terskturkur karena sudah menerapkan model MVC.

Saat ini Codeigniter telah tersedia dengan versi terbaru yaitu Codeigniter 4 yang dirilis pada tahun 2020. Perbedaan utama dari CI 4 dibandingkan dengan versi sebelumnya terletak pada struktur direktori, sistem penulisan kode, konfigurasi, dan adanya fitur-fitur baru.

Beberapa keunggulan baru  yang diberikan dari CI4 ini yaitu sebagai berikut:
1. Dapat melakukan instalasi langsung menggunakan Composer
2. Memiliki Local Development Server
3. Menggunakan PHP versi 7.2 ke atas
4. Struktur direktori berbeda, dimana semua file diletakkan dalam folder app
5. Menggunakan NameSpace
6. Memiliki AutoLoading yang efektif
7. Memiliki File.env
8. Memiliki CLI (Command Line Interface)
9. Adanya fitur REST
10. Dokumentasi lebih praktis

Dari keunggulan yang diberikan Codeigniter 4 diatas, penggunaan Codeigniter 4 memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi web yang lebih modern dan responsif. Namun untuk pemilihan penggunaan framework ini tetap perlu memperhatikan kembali dari segi struktur dan kebutuhan aplikasi web yang akan dibangun/dikembangkan.

PHP Framework Laravel

laravel

Hallo kreatif reader, aku mau sedikit sharing nih dari buku yang udah aku baca..

Apa itu PHP framework?
PHP framework dapat membantu mempromosikan metode Rapid Application Development (RAD) atau bersifat incremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek, menghemat waktu, membantu membuat aplikasi lebih stabil dan mengurangi jumlah pengkodean berulang bagi pengembang aplikasi.

Apa sih Laravel itu?
Laravel adalah PHP framework yang mengikuti pola arsitektur Model-View-Controller (MVC). Sejak diluncurkan tahun 2011, laravel banyak digunakan oleh programmer karena mudah dipahami dan dokumentasinya yang lengkap. Framework ini menyediakan beberapa jenis library dan fungsi lain yang bisa memudahkan dalam penulisan baris kode dengan tujuan memperindah website.

12-fitur-laravel-framework-php-untuk-membangun-website-2Fitur-fitur yang ada pada framework laravel adalah sebagai berikut:
1. Blade Template Engine
Laravel menggunakan blade template engine yang memungkinkan programer untuk mendesain layout yang unik, konsisten dan terstruktur selama proses pengembangan. Kelebihannya dapat menggunakan kode PHP biasa di dalam tampilan, kemudian desain tampilan akan tetap di cache sampai adanya modifikasi.
2. Routing
Laravel memiliki sistem routing yang memungkinkan programer mendefinisikan rute URL dengan mudah, menentukan rute untuk mengarahkan permintaan HTTP ke tindakan (controller) yang sesuai. Routing membantu untuk memperluas dan meningkatkan performa aplikasi web.
3. Eloquent ORM
Eloquent adalah sistem ORM (Object-Relational Mapping) yang terintegrasi dengan Laravel. Ini memungkinkan pengembang berinteraksi dengan database menggunakan model PHP, mengurangi kompleksitas dalam bekerja dengan database.
4. Middleware
Middleware dalam laravel memungkinkan pengembang untuk memodifikasi permintaan HTTP sebelum atau setelah mencapai tujuan akhir, memberikan fleksibilitas dalam memanipulasi permintaan.
5. Authentication and Authorization
Laravel menyediakan sistem autentikasi yang terintegrasi dengan kemudahan konfigurasi dan ekstensibilitas, serta fitur otorisasi yang memungkinkan pengembang mengontrol akses ke bagian-bagian tertentu dari aplikasi.
6. Artisan Command-Line Tool
Laravel dilengkapi dengan Artisan, sebuah perintah baris yang memudahkan pengembang dalam menjalankan tugas-tugas rutin seperti migrasi database, pembuatan controller, dan pengelolaan modul.
7. Migrations
Migrations dalam Laravel memungkinkan programmer mengelola struktur basis data menggunakan kode ataupun membuat dan mengubah tabel serta kolom menggunakan file migrasi. Hal ini memungkinkan tim bekerjasama dengan mudah dan menjaga konsistensi skema basis data dalam pengembangan aplikasi.
8. Testing Support
Laravel mendukung pengujian aplikasi menggunakan framework pengujian PHPUnit. Programmer dapat membuat dan menjalankan pengujian dengan mudah menggunakan alat bawaan Laravel.

Contoh laravel untuk e-commerce
working-of-mvc-1024x686-removebg-preview
Pengembang aplikasi dapat mengunakan konsep Model-View-Controller (MVC) untuk mengorganisir logika aplikasi yang diuraikan seperti berikut:
1. Model, dalam framework laravel akan mewakili entitas. Contohnya: produk dan keranjang belanja, kemudian berinteraksi dengan database untuk menyimpan dan mengambil data.
2. Controller, dalam framework laravel akan mengatur aliran informasi antara model dan view, kemudian mengambil data dari model lalu memperbarui tampilan yang relevan ke view.
3. View, dalam framework laravel akan menangani tampilan. Contohnya: halaman daftar produk, halaman detail produk dan halaman keranjang belanja.

Kesimpulan
Dengan kombinasi fitur-fitur yang sudah dijelaskan dan konsep Model-View-Controller (MVC) yang jelas, Laravel menjadi pilihan untuk pengembangan aplikasi web modern. Penggunaan laravel dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, keamanan pengembangan aplikasi web, dan juga dokumentasi yang lengkap. Terimakasih..

PHP: Web Programming Language for Beginner

cover

Halo, Kreatif Readers! Pada artikel ini, akan membahas mengenai bahasa pemrograman PHP beserta cara kerjanya.

PHP (Hypertext Prepocessor) merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam pembangunan sebuah website. Beberapa situs besar yang masih menggunakan PHP antara lain Facebook, Wikipedia, dan WordPress. Seiring berjalannya waktu, PHP telah merilis berbagai versi, dengan versi terbaru saat ini adalah PHP 8.3

PHP bekerja pada sisi server, atau biasa disebut dengan server-side rendering. Hal ini memungkinkan PHP dapat mengelola konten website dengan dinamis, didukung dengan penggunaan database. Di bawah ini merupakan ilustrasi pemrosesan data menggunakan PHP.

php

Pada proses ini, PHP berperan dalam mengambil dan mengelola data pada server, seperti yang digambarkan pada step nomor 2 di bawah ini.

server-side-rendering-php

Selain itu, bahasa pemrograman ini juga bersifat scripting language, yaitu kumpulan bahasa pemrograman yang telah ditafsirkan. Sehingga, untuk menjalankan sebuah kode PHP tidak diperlukan compiler khusus. Hal ini cukup membantu para pemula dalam mempelajari bahasa pemrograman tanpa harus melewati langkah-langkah yang “rumit”. Beberapa kelebihan lain dari PHP yaitu:

  • Gratis dan open-source
  • Mendukung integrasi dengan berbagai teknologi
  • Dukungan komunitas yang telah tersebar di seluruh dunia

Selain beberapa keuntungan di atas, PHP juga memudahkan penggunanya dengan menyediakan beberapa framework yang berisikan basic structure untuk mengakomodir pengembangan sebuah website. Penggunaan framework dapat membantu penyusunan kode menjadi lebih terstruktur, mempersingkat proses pembuatan, serta memudahkan proses maintanance atau perawatan pada sebuah website.

Contoh framework PHP yang cukup familiar digunakan dalam pembangunan sebuah website adalah Laravel, CodeIgniter, Phalcon, serta masih banyak lainnya. Pembahasan dari masing-masing framework akan dijelaskan pada artikel-artikel berikutnya. Stay tune!

Referensi:
Pemrograman Web dengan PHP & MySQL
Achmad Solichin
Bab 1 - Pengantar Pemrograman Web

PHP: Hypertext Preprocessor