Sistem Fuzzy #Bab 5 – Aplikasi Praktis Fuzzy Dunia Nyata

SISTEM FUZZY

Bab 5 ” Aplikasi Praktis Fuzzy Dunia Nyata”

Hallo – hallo sahabat Auls, aku mau sedikit sharing nih dari buku yang udah aku baca

Pada masa kini, sistem fuzzy berkembang dengan pesat. Banyak sistem fuzzy yang dikembangkan menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Permasalah – permasalahan ini mencakup berbagai bidang antara lain bidang kendali, bidang manajemen, bidang rantai pasok, bidang telekomunikasi, dan lain – lain. Pada bab ” Aplikasi Praktis Fuzzy Dunia Nyata” akan membahas aplikasi praktis sitem fuzzy yang digunakan untuk menyelesaikan aplikasi permasalahan di dunia nyata.

1. Permasalahan Bidang Kendali ( Aplikasi Microcontroller)

Perkembangan teknologi kendali mengalami banyak kemajuan dan kendali  konvensional ke kendali otomatik sampai ke kendali cerdas. Logika Fuzzy digunkaan sebagai sistem kendali, karena proses kendali ini relatif mudah, fleksibel, dan dirancang dengan tidak melibatkan model matematis yan rumit dari sistem yang akan dikendalikan.Permasalahan di bidang kendali biasanya adalah mengendalikan sesuatu ( actuar, motor dc, dan lain – lain) berdasarkan input dari sensor yang digunakan ( misalkan suhu, intesitas cahaya, dan lain – lain). Beberapa pengendalian menggunakan microcontroller sebagai unit processing-nya. Sedangkan untuk output biasanya menggunakan metode PWM untuk melakukan kendalinya. Pada sistem pengendalian fuzzy menggunakan microcontroller ini biasanya menggunakan metode Mamdani atau Sugeno.

2. Permasalahan Bidang Telekomunikasi ( Routing pada WSN)

  Wireless Sensor Network (WSN) sebagai salah satu teknologi telekomunikasi bertujuan untuk mngurangi biaya infrastruktur dengan menggunakan komunikasi node to node baiik untuk aplikasi kota maupun aplikasi hutan. Masalah muncul secara alami, karena node dalam jaringan sensor nirkabel tersebar dan bekerja secara independen untuk setiap node.Masalah lain juga terjadi ketika data observasi telah dikumpulkan oleh semua node, data observasi tersebut harus dapat disampaikan kepada node teratas dengan error data minimum. Untuk dapat meminimalkan kesalahan pengirimkan data ketika data hasil pengamatan sensor dikirim ke node teratas, diperlukan adanya suatu algoritma yang mengatur routing (jalur pemilihan transmisi data) pada jaringan sensor nirkabel.

Algoritma routing adalah perilaku dari node jaringan yang mengatur tentang bagaimana node berkomunikasi antara satu sama lain dan memberikan data hasil pengamatan sensor dengan menggunakan komunikasi dan node ke node lainnya, dari node terjauh menuju node terdekat dengan node teratas (stasiun pengumpulan data). Dapat dengan mudah diketahui bahwa cara sederhana untuk mengirimkan dat ahsil pengamatan sensor adalah menggunakan routing jalur terpendek. Algoritma routing rute terpendek adalah algoritma unttuk menemukan jalur terpendek dari node terjauh ke node terminal lebih dekat dengan base stasiun.

3. Permasalah di Bidang Big Data ( Aplikasi Forecasting/Peramalan)

Salah satu permasalahan big data adalah forecasting atau perkiraan adalah cara untuk memberikan infromasi tambahan kepada para pembuat keputusan dengan mengolah data menjadi sebuah data yang menunjukkan tren pergerakan data tersebut dari waktu ke waktu, baik tren naik, tren turun, maupun trend datar.Pada contoh kasus ini, akan menggunakan data mentah berupa data – data penggunaan mesin ATM dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Dengan data – data mentah ini, akan memcoba untuk membuat perkiraan tentang kerusakan ATM yang terjadi karena penggunaan sehari – hari.

1. Pengumpulan Data Semesta

2. Mengelompokkan Data – Data

3. Menentukan Interval Setiap Kelompok ( Klasifikasi Data)

4. Fuzifikasi Nilai Linguistik

5. Menentukan FLR dan FLRG (Fuzzy Rule/Inference)

6. Defuzifikasi

7. Pengujian Akurasi Forecasting

Semoga bermanfaat untuk semua

TERIMA KASIH

 

Akhdani Tech Talk 2021 Series #6 – Load Test WebRTC

Load Test WebRTC

Oleh: Muhamad Indra Kusmana, Rahmat Hidayat, Rahmat Setiawan

Apa itu WebRTC?

WebRTC (Web Real-TIme Communication) merupakan teknologi yang memungkinkan kita melakukan komunikasi secara real-time menggunakan video dan audio secara langsung pada halaman web. Contoh aplikasi yang menggunakan teknologi ini misalnya Google Meet, Zoom, Microsoft Teams, dan sebagainya.

Teknologi WebRTC

WebRTC menggunakan 3 komponen utama:

  1. Media Stream
    Untuk penggunaan media device dan merepresentasikan data audio dan video kedalam bentuk stream.
  2. Peer Connection
    Memungkinkan 2 atau lebih pengguna terkoneksi secara bersamaan.
  3. Data Channel
    Memungkinkan pengguna mengirim data dalam bentuk text chat, file sharing, dsb secara bersamaan.

Apa itu Load Test?

Load test adalah proses pengujian non-functional suatu aplikasi dimana performa diuji dengan load tertentu. Proses ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana suatu aplikasi dapat berjalan pada saat penggunaan dalam jumlah banyak dan waktu bersamaan.

Permasalahan Load Test pada WebRTC

Seperti aplikasi berbasis web yang diakses oleh banyak pengguna pada umumnya, tentunya load test perlu dilakukan pada aplikasi WebRTC untuk mengetahui performa dari aplikasi tersebut saat diakses oleh banyak pengguna pada waktu bersamaan. Sayangnya saat ini tidak banyak tools open source untuk yang tersedia untuk melakukan load test pada WebRTC. Selain itu beberapa tools hanya tersedia untuk aplikasi yang menggunakan platform yang sama dengan tools tersebut.

Tujuan

Sample aplikasi yang kami gunakan pada pengujian kali ini adalah sebuah aplikasi sederhana, dimana terdapat 2 halaman podium dan student. Halaman podium akan melakukan broadcast ke halaman student yang berada pada room yang sama berupa screen sharing dan audio. 

 1-1

Gambar 1.1: tampilan halaman podium

 1-2

Gambar 1.2: tampilan halaman student

Pada pengujian ini, akan dilakukan load test pada aplikasi WebRTC menggunakan Apache Jmeter dan Cypress. Metode pengujian dilakukan dengan cara melakukan sejumlah koneksi pada aplikasi. Hal ini dapat berguna untuk mengetahui berapa jumlah maksimal pengguna yang dapat terhubung pada aplikasi yang dibangun pada waktu bersamaan.

Apache JMeter

JMeter merupakan aplikasi berbasis Java yang didesain untuk melakukan load test mengukur performa suatu aplikasi. Pada pengujian ini, JMeter akan mensimulasikan sejumlah pengguna dengan membuat banyak koneksi menggunakan chrome headless mode.

 2-1

Gambar 2.1: Script untuk melakukan koneksi ke aplikasi WebRTC menggunakan chrome headless mode

2-2

Gambar 2.2: Hasil build dalam bentuk jar

2-3

Gambar 2.3: Konfigurasi pada JMeter dengan sampler menggunakan Java Request

2-4

Gambar 2.4: Hasil eksekusi JMeter(1)

2-5

Gambar 2.5: Hasil eksekusi JMeter (2)

2-6

Gambar 2.6: Console log aplikasi WebRTC menampilkan jumlah subscriber yang terhubung

 

Cypress

Cypress merupakan end-to-end test framework berbasis Javascript. Pada pengujian ini, penggunaan Cypress dilakukan untuk menyimulasikan sejumlah pengguna dengan membuka aplikasi WebRTC pada banyak halaman sekaligus.

3-1

Gambar 3.1: Script untuk melakukan koneksi ke aplikasi WebRTC

3-2

Gambar 3.2: Script untuk melakukan replikasi koneksi

3-3

Gambar 3.3: Hasil eksekusi Cypress

Kesimpulan

Beberapa poin penting pada penggunaan Apache JMeter:

  1. Tidak bisa menggunakan HTTP Sampler, sehingga harus menggunakan Sampler Java Request.
  2. Sulit mencari referensi, karena masih sangat jarang yang melakukan. Referensi terbaik yang didapat: https://www.cnblogs.com/chenkx6/p/13639629.html
  3. Hasil eksekusi pada JMeter menampilkan error meskipun koneksi berhasil dilakukan, sehingga untuk melihat jumlah koneksi yang terhubung dapat dilihat melalui log aplikasi

Poin penting pada penggunaan Cypress:

  1. Selalu terjadi error di sekitar iterasi ke-10. Terdapat tiket terkait issue tersebut pada forum https://github.com/cypress-io/cypress/issues/1305 (status: open saat pengujian dilakukan, 28 Januari 2021)

Akhdani Tech Talk 2021 Series #3 – PENGGUNAAN E-PROCUREMENT BAGI PERUSAHAAN

Apakah e-Procurement itu??
e-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dan berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Dilatarbelakangi oleh tuntutan masyarakat dalam memperoleh informasi seluas-luasnya mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah dan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), maka pemerintah menerapkan e-Procurement dengan tujuan untuk menciptakan transparansi, efisiensi dan efektivitas serta akuntabilitas dalam pengadaan barang/jasa melalui media elektronik antara panitia dan penyedia jasa.

Jika kita berbicara tentang LPSE, Apakah LPSE itu? LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) adalah layanan pengelolaan teknologi informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.

Dasar Hukum Pembentukan LPSE
Dasar hukum pembentukan Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah Pasal 73 Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Lembaga LKPP Nomor 14 Tahun 2018 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. Layanan Pengadaan Secara Elektronik dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik)
SPSE merupakan aplikasi e-Procurement yang dikembangkan oleh Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik – LKPP untuk digunakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik di seluruh K/L/PD. Aplikasi ini dikembangkan dengan semangat efisiensi nasional sehingga tidak memerlukan biaya lisensi, baik lisensi SPSE itu sendiri maupun perangkat lunak pendukungnya.
SPSE dikembangkan oleh LKPP bekerja sama dengan:
1. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk fungsi enkripsi dokumen;

logo_bssn
2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk sub sistem audit.

bpkp_logo

 

LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)

foto-lkpp
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dibentuk berdasarkan Perpres No 106 tahun 2007.
LKPP merupakan lembaga pemerintah satu-satunya yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah, dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya LKPP dikoordinasikan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

SIKaP (Sistem Informasi Kinerja Penyedia)

Aplikasi yang merupakan subsistem dari SPSE yang digunakan untuk mengelola data/informasi mengenai data kualifikasi Pelaku Usaha dan riwayat kinerja Penyedia Barang/Jasa.

Akhdani Tech Talk 2021 Series #2 – Smarthome

Masalah dan Ide

Pada zaman sekarang, dimana internet sudah menjadi hal yang lumrah bagi banyak orang, membuat teknologi ini dimanfaatkan dalam berbagai aspek untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari. Salah satu penerapannya adalah smarthome, sekarang banyak perangkat-perangkat yang berada dirumah dan dapat di-Monitoring dan dikontrol secara lebih mudah melalui aplikasi mobile atau web dari jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet. Tujuan dari smarthome ini adalah untuk mempermudah pekerjaan yang sebelumnya harus dilakukan secara manual dan berada di rumah, menjadi lebih efisien dan bisa dilakukan dari jarak jauh. Hal ini tentu saja membuat penghematan daya lebih maksimal, meningkatkan keamanan dan juga kenyamanan penghuni rumah. Smarthome sendiri merupakan sistem yang telah diprogram dan dapat bekerja dengan bantuan komputer untuk mengendalikan sebuah perangkat. Montoring dan kontrol  pada sistem smarthome membutuhkan berbagai macam komponen mulai dari hardware dan software yang terintegrasi. Pada penerapan kali ini perangkat yang digunakan adalah gabungan Lampu i-Switch dari Anjels, i-Net dari Anjels, Router, dan Server API. Anjels sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan produk-produk IoT dan juga sebagai konsultan IoT.

Rencana Implementasi

Mengatur lampu melalui smartphone

schematic-document-page-1

Berikut ini merupakan skema pemasangan wireless control system pada lampu :

  1. Smarthome App (Smartphone)
    • Menerima status terkini dari Server API
    • Mengirimkan perintah konfigurasi lampu ke Server API
  2. Server API
    • Menerima perintah konfigurasi dari Smarthome App, kemudian Meneruskan perintah konfigurasi ke I-Net
    • Menerima status terkini lampu melalui I-Net, kemudian meneruskan status status terkini lampu ke Smarthome App
  3. I-Net
    • Menerima perintah dari Server API atau Voice Bridge dan mengirim konfigurasi ke I-Switch untuk penggunaan lampu.
  4. I-Switch
    • Menerima perintah dari I-Net, kemudian mengatur lampu sesuai perintah yang diterima
  5. Router
    • Menyediakan jaringan internet agar dapat diakses oleh publik

 

Cara Pemakaian dan Contoh

Contoh penggunaan dari sistem smarthome ini terdiri dari dua jenis, yaitu untuk monitoring, dan yang kedua untuk kontrol.

1. Hardware setup

  • Sambungkan i-Net dengan router yang tersambung koneksi internet
  • Sambungkan Server API dengan router yang satu jaringan dengan i-Net
  • Siapkan aplikasi smarthome app, bisa berupa web/mobile yang tersambung dengan koneksi internet

2. Software Setup

  • Install i-Net configurator
  • Untuk menambahkan device baru, buka i-Net configurator dan pilih menu Edit Devices (No. 10)

home-anjels

  • Kemudian pilih Add Device (B)

add-device-anjels

  • Setelah itu akan muncul device id yang tersedia, isi flied sesuai yang diinginkan dan pilih Save
  • Untuk mengakses device yang sudah didaftarkan, akses melalui

http://192.168.1.81:8181/device.cgi?dev={id_device}&cmd={command}. Id_device adalah id_device yang sudah didaftarkan sebelumnya, cmd adalah perintah yang di-request ke device.
Contoh untuk melihat status lampu :

http://192.168.1.81:8181/device.cgi?dev=2&cmd=128

Response dari comman ini adalah string angka 152 = on, 144 = off

  • Untuk contoh penerapan kali ini akan menggunakan sistem yang sedang dikembangkan untuk suatu apartemen, Server API menggunakan Java Spring Boot yang akan menerima request dengan parameter device id dan command, kemudian Server API akan mengirim url beserta parameter tersebut sesuai format berikut :
    http://192.168.1.81:8181/device.cgi?dev={id_device}&cmd={command}.
    Setelah itu response dari i-Net berupa string angka 1 = sukses, -1 = gagal.
    Pada sisi pengguna, aplikasi menggunakan Android Native. Untuk mengontrol lampu, dapat dilakukan dengan 2 metode :

    1. Mengatur lampu nyala atau mati
    2. Mengatur lampu sesuai kecerahan (jika lampu mendukung)

    whatsapp-image-2021-03-05-at-10-14-13-am

Mengenal Build Tools Gradle

Bagi para pengembang aplikasi, mungkin pernah mendengar istilah ant, gradle, maven, nodejs, npm, composer atau bower ketika sedang mencari sesuatu. Namun apakah yang dimaksud dengan istilah-istilah tersebut ?

Istilah-istilah tersebut merupakan beberapa contoh build tools yang digunakan oleh java, php, atau javascript. Build tools itu sendiri adalah program yang mengotomatiskan proses eksekusi aplikasi dari suatu soure code. Pada dasarnya proses otomatisasi dilakukan oleh pengembang aplikasi untuk melakukan hal hal seperti:

1. Mendownload dependencies.

2. Mengcompile dan mempackaging source code kedalam binary.

3. Melakukan deployment ke production sistem.

Setiap build tools yang digunakan memiliki konfigurasi yang berbeda beda agar dapat berjalan. Contohnya untuk build tools gradle, langkah pertama agar gradle dapat berjalan adalah dengan cara mendownload gradle terlebih dahulu lalu ekstrak hasil file download tersebut. Selanjutnya tambahkan variabel GRADLE_HOME pada environtment variabel (klik kanan my computer -> properties -> advance system settings ->environtment variable ), dan tambahkan juga GRADLE_HOME\bin pada variable path. Agar mengetahui apakah gradle sudah terpasang atau belum, cukup ketikkan gradle -v pada console cmd.

Konfigurasi gradle ada pada file build.gradle. Berikut adalah contoh isi dari file build.gradle

buildscript {
   ext {
      springBootVersion = '2.0.3.RELEASE'
   }
   repositories {
      mavenCentral()
   }
   dependencies {
      classpath("org.springframework.boot:spring-boot-gradle-plugin:${springBootVersion}")
   }
}

apply plugin: 'java'
apply plugin: 'eclipse'
apply plugin: 'org.springframework.boot'
apply plugin: 'io.spring.dependency-management'

group = 'id.co.akhdani'
version = '0.0.1-SNAPSHOT'
sourceCompatibility = 1.8

repositories {
   mavenCentral()
}


dependencies {
   // Apache commons
   compile group: 'org.apache.commons', name: 'commons-lang3', version: '3.7'
   compile group: 'commons-codec', name: 'commons-codec', version: '1.9'
   // DB Connection Pool
   compile group: 'com.zaxxer', name: 'HikariCP', version: '3.2.0'

   // thymeleaf
   compile('org.springframework.boot:spring-boot-starter-thymeleaf')
   compile group: 'nz.net.ultraq.thymeleaf', name: 'thymeleaf-layout-dialect', version: '2.3.0'
   compile('org.thymeleaf.extras:thymeleaf-extras-springsecurity4')

   runtime('org.postgresql:postgresql')

   runtime('org.springframework.boot:spring-boot-devtools')
   testCompile('org.springframework.boot:spring-boot-starter-test')
   compile('org.springframework.boot:spring-boot-starter-web')

   compile group: 'com.fasterxml.jackson.core', name: 'jackson-databind', version: '2.9.6'
   compile group: 'com.fasterxml.jackson.core', name: 'jackson-core', version: '2.9.6'

}

Untuk menambahkan suatu library gradle  kedalam project yang sedang dikerjakan, dapat dilakukan dengan cara menambahkan nya pada file build.gradle, dependencies. Sebagai contoh, kita ingin menambahkan library hikaricp kedalam project, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan cara mencari nya pada google, biasanya akan diarahkan pada situs mvnrepository.com. setelah selesai memilih versi berapa yang akan dipakai, klik pada tab gradle, lalu copy tulisan yang ada pada tab tesebut (misal)

   compile group: 'com.zaxxer', name: 'HikariCP', version: '3.2.0'

kedalam dependencies, sehingga dependencies nya akan menjadi seperti ini

dependencies {
   // DB Connection Pool
   compile group: 'com.zaxxer', name: 'HikariCP', version: '3.2.0'
}

 

Setelah project selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan build project. caranya dengan mengetikkan

gradle build

pada console atau terminal. gradle build berfungsi untuk mengkompile code kedalam suatu jar file yang dapat dieksekusi. Apabile build berhasil makan akan muncul tulisan

BUILD SUCCESSFUL

 

Sumber

https://www.techopedia.com/definition/16359/build-tool

https://www.okedroid.com/2016/10/belajar-mengenal-gradle-di-android-studio.html

http://ansorpunya.blogspot.com/2014/12/memulai-spring-dengan-gradle.html

https://spring.io/guides/gs/gradle/#initial

Google Doodle : Prof. Samaun Samadikun

Google Doodle hari ini menampilkan seorang sosok asal Indonesia, Prof. Samaun Samadikun. Profil dan perjalanan Prof. Samaun, dapat ditemukan pada Wikipedia dan buku Sang Petani Silikon terbitan LIPI. Salah satu cerita yang pernah saya dengar, sepulang dari Stanford beliau bermimpi ada Silicon Valley di Indonesia. Beliau berhasil melobi Fairchild Semiconductor untuk menggerakkan industri semikonduktor Indonesia. Namun pemerintah pada saat itu tidak tertarik karena industri semikonduktor tidak padat karya, sementara Fairchild beranggapan sudah saatnya menerapkan padat teknologi. Fairchild pun akhirnya hengkang ke Malaysia.
FYI, Robert Noyce dan Gordon Moore adalah founder Fairchild yang kemudian mendirikan Intel.

Fun facts : secara tidak langsung Prof. Samaun juga memiliki andil terhadap Akhdani, kok bisa? Tentu saja, karena Prof. Samaun adalah guru bagi para mentor kami di PAU pada saat itu (Pak Kastam Astami, Pak Basuki Suhardiman, dkk). Ilmu dan cara berpikir yang kami terima dari mentor-mentor kami, sedikit banyak pasti ada pengaruh dari Prof. Samaun. Beliau juga menjadi guru bagi para aktivis seperti Pak Budi Rahardjo (semasa jadi mahasiswa tingkat 1, penulis pernah memakai user & password pak Budi untuk akses internet gratis di kampus, apalagi saya bukan mahasiswa Elektro, mohon maaf pak :D ) dan Pak Onno W. Purbo.

Cikal bakal Akhdani dimulai dari rapat-rapat 10 orang mahasiswa Informatika di lantai 2 gedung Labtek V ITB dan episode prequel kemudian berlanjut ke sebuah ruangan bekas gudang di gedung PAU ITB lantai 2. Walau bekas gudang, tapi ada meja, stop kontak listrik dan akses internet. Internet adalah barang mewah pada saat itu bung …. :) . Pada era ini, seingat penulis, kami sempat sedikit membantu dan bekerja sama dengan beberapa tim riset PAU, seperti :

  • Radiosonde
  • Pemanfaatan Pengenalan Citra untuk menghitung jumlah kendaraan di pintu tol jasa marga
  • Remote surveilance dengan kompresi video via GPRS streaming pada pesawat RC (jaman itu belum ada drone, HSDPA apalagi LTE, action camera GoPro ya :) )
  • AMR untuk membaca meter listrik secara otomatis
  • Mobile Telemedicine, perangkat ala koper James Bond berisi monitor (diambil dari LCD laptop), ECG, modem, dll. Memungkinkan tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengirim data kesehatan pada daerah rural

Episode di PAU memberikan banyak pengalaman dan melandasi pemikiran bahwa :

  • untuk mendapatkan impact yang lebih besar kita harus bisa bekerja sama dalam tim multi-disiplin
  • jangan terjebak dalam arogansi keilmuan atau pengkotak-kotakan, misalnya Informatika, Elektro, software vs hardware, marketing vs engineer. Semua punya peran masing-masing, saling mengisi.
  • jangan mengecilkan orang lain, tidak ada orang yang bisa sukses sendirian tanpa bantuan orang lain

Penulis sempat sekali bertemu Prof. Samaun dengan kemeja putihnya di lift PAU ITB. Beliau memperlihatkan gestur memberikan kesempatan pada penulis agar masuk lift terlebih dahulu ketimbang beliau, padahal apalah artinya penulis ini dibanding beliau. Aura beliau menunjukkan kesederhanaan dan respek kepada orang lain. Benar-benar manifestasi dari prinsip adab sebelum ilmu. Prinsip yang sayangnya makin dilupakan masyarakat sekarang di era internet dan sosial media yang kekinian.

Waktu itu, program-program inkubasi start up belum lah semeriah sekarang. Dua tahun di PAU, kami merasa tidak enak terus menerus dibantu, terutama oleh Pak Kastam. Kami kemudian memberanikan diri keluar dari zona nyaman untuk mandiri dan membuat perusahaan dengan nama Akhdani Reka Solusi, kantor pertama kami waktu itu di depan pasar Citamiang Bandung. Ruangan ngoprek di gedung PAU ITB lantai 2 kemudian kami estafetkan kepada adik kelas Informatika angkatan 2003. Di tahun yang sama dengan berdirinya Akhdani secara de facto, Prof. Samaun berpulang kepada Ilahi karena sakit.

Pak Harry Sufehmi (seorang praktisi IT) sewaktu SMA ternyata juga pernah bertemu dan mendapatkan inspirasi dari beliau. Semoga ke depan makin banyak tokoh seperti Prof. Samaun Samadikun. Visioner, humble, penuh mimpi dan dapat menjadi teladan bagi generasi muda, terutama dalam prinsip adab sebelum ilmu.

Bacaan lainnya :

Evaluasi Untuk Para Enterpreneur Pemula Part-2

Lanjutan dari tulisan sebelumnya

  1. Hati-hati dengan pendapatan dan gaya hidup

    Ketika bisnis mulai bagus, biasanya pendapatan akan mulai terlihat. Uang sering kali bisa mengubah karakter orang. Berhati-hatilah dengan sifat hati kita yang mudah berbolak-balik. Harap diingat bahwa uang hanyalah alat tukar, bukan tujuan. Kembali lagi ke tujuan awal kita ini bisnis untuk apa, diharapkan bisnis yang membawa manfaat. Pendapatan boleh naik, tapi gaya hidup tetap sederhana dan naikkan sedekah.

  2. Hati-hati dengan motivasi berlebihan

    Hati-hati dengan provokasi “Keluar Kerja!”, “Pakai Otak Kanan! Gak usah mikir” dan jebakan-jebakan semangat lainnya yang kadang menghilangkan akal sehat. Lagi-lagi ini pisau bermata dua, maksudnya secara positif di sini adalah penyemangat bagi orang- orang yang sudah siap untuk berbisnis tapi belum juga berani full berbisnis. Penyemangat ini bukan untuk mereka yang mudah putus asa, tidak punya basic berbisnis, dan masih labil.

    Kita harus paham, ketika memutuskan berbisnis itu cuma dua kemungkinannya: tambah sejahtera dan tambah bangkrut. Dan segala hal yang diputuskan tanpa persiapan selalu gagal pada akhirnya. Bisnis butuh banyak sekali persiapan, jangan terburu-buru. Banyak juga karyawan yang gajinya besar (bisa mencapai ratusan juta) dan hidupnya tenang-tenang saja.

    Jadi, tidak bisa menjadi alasan yang 100% benar, jika kita memilih menjadi pebisnis dengan tujuan untuk mendapatkan uang yang banyak, karena jadi karyawan pun sangat bisa. Jangan sebagai pebisnis kita banyak omong, merasa tinggi dan menghakimi profesi karyawan, sementara pendapatan kita bisa jadi belum sampai sepersepuluh dari karyawan.

  3. Fokus

    Walau akan banyak peluang yang terlewat, dengan fokus kita akan belajar memahami kuda-kuda yang kuat, kesabaran, logika, pola, dan kesiapan ketika ada peluang yang datang.

  4. Tidak ada salahnya bekerja lebih dahulu

    Tidak semua orang bisa langsung menjadi pebisnis. Ketika Anda bekerja
    terlebih dulu, Anda dapat melihat dari hulu ke hilir bagaimana keseluruhan industrinya sampai akar-akarnya. Pengalaman ini akan membantu Anda ketika nanti berbisnis. Jika Anda tidak mau belajar terlebih dahulu, maka carilah partner yang sudah memahami industrinya sampai ke akar-akarnya. Pertanyaannya, apakah ada partner berpengalaman yang mau bermitra dengan orang yang belum berilmu? Bisa saja jika Anda direkomendasikan oleh seseorang yang sangat terpercaya. Di sinilah pentingnya integritas diri dan kepercayaan dari pihak lain.

  5. Catat dan coba mengerti akuntansi

    Bisnis berbicara tentang angka, bukan perasaan. Anda harus bisa menjawab pertanyaan mengenai performa bisnis dengan angka-angka, konsekuensinya semua harus tercatat. Pencatatan dalam bisnis adalah akar, oleh karena itu, suka tidak suka kita harus mempelajari ilmu akuntansi. Apabila tidak ingin mengerti akuntansi, ajak partner yang mengerti, namun tidak serta-merta menghilangkan kewajiban bagi Anda untuk mempelajari akuntansi. Kembali lagi, apakah ada partner yang mau diajak oleh orang yang malas belajar?

  6. Buatlah bisnis untuk memenuhi kebutuhan pasar, bukan keinginan pribadi/tim

    Disinilah riset diperlukan, secara online kita punya tools semacam google keyword planner tools, google trend, FB audience insight, hingga paper-paper baik secara makro maupun mikro. Butuh riset mendalam, jangan berbasis asumsi. Bisnis itu dunia riil, apalagi jika menjadi tulang punggung utama, kalau kita tidak dapat pendapatan, ya bakal sengsara.

  7. Perbaiki hubungan dengan orang tua dan pasangan hidup

    Boleh percaya atau tidak, jika hubungan dengan orang tua tersumbat, maka aliran rezeki juga akan tersumbat. Jangan-jangan segala usaha, ilmu, doa, tim kompak tapi kok masih mentok juga, bisa jadi kita masih terhambat karena punya dosa terhadap orang tua. Demikian juga terhadap pasangan hidup (suami atau istri).

  8. Jadilah SUBYEK, jangan terus menerus jadi OBYEK

    Anda harus sadari memiliki kuasa atas diri sendiri. Dalam konteks bisnis kita juga harus menjadi pemimpin, sebelum berkuasa atas orang, kita harus bisa menguasai diri kita sendiri terlebih dahulu.

    Leadership adalah aspek penting dalam bisnis. Ketika kita masih jadi obyek yang disuruh-suruh, karena kita sendiri tidak memiliki inisiatif, maka bisnis kita tak akan pernah maju. Jadilah subyek, mulailah dengan berinisiatif atas masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita. Hadapi masalah dan selesaikan, jangan nunggu disuruh, karena kita bukan pesuruh.

    Dan bedakan antara leader dan boss. Boss hanya sekedar menyuruh /  memberikan perintah, sementara leader akan cenderung menggerakkan melalui  teladan dan contoh.