https://demarches.yvetot-normandie.fr/?daftar=QQ+SLOT+ONLINE+TERPERCAYA Uncategorized – Page 2 – Official Blog of Akhdani Reka Solusi

Exploring Laravel Dusk: End-to-End Testing

Halo, Sobat Kreatif! Pada artikel ini, akan membahas pengenalan Laravel Dusk. Laravel Dusk merupakan salah satu tools untuk melakukan automation testing pada web browser. Fitur ini diinisiasi pada Laravel versi 5.4. dengan memanfaatkan otomasi menggunakan ChromeDriver dan Facebook Php-webdriver, sehingga tidak lagi memerlukan instalasi JDK atau Selenium.

Laravel Dusk melakukan testing dengan memanfaatkan selektor pada elemen JavaScript ataupun CSS seperti name, class, dan id.

Untuk selektor berdasarkan nama (name) bisa langsung menuliskannya dalam action. Seperti selektor elemen input dengan name email, maka dapat ditulis

…->type(‘email’, $user->email)

Sementara untuk selektor type class dan id, penulisannya seperti pada CSS atau JavaScript, yaitu dengan menggunakan prefix titik ( . ) untuk class dan prefix tanda hash ( # ) untuk id.

Untuk dokumentasi pada saat melakukan testing, Laravel Dusk menyediakan fitur screenshot, dimana setiap test case yang di running kemudian terdeteksi failed atau gagal dieksekusi, maka akan otomatis mengambil screenshot hasil testing dan menyimpannya dalam direktori screenshottests/Browser/screenshots.

Tahapan yang harus dilakukan untuk melakukan installasi Laravel Dusk adalah sebagai berikut:

1. Lakukan installasi Google Chrome dan tambahkan dependency Composer pada project dengan syntax berikut

composer require laravel/dusk --dev

2. Install konfigurasi Laravel Dusk

php artisan dusk:install

3. Lakukan konfigurasi browser driver dengan menjalankan perintah berikut

php artisan dusk:chrome-driver --all

4. Generate script dasar test case

php artisan dusk:make NamaTest

5. Modifikasi script test case dengan skenario yang diinginkan.

6. Running test case yang telah dibuat

//Running semua test case
php artisan dusk

//Running test case yang gagal
php artisan dusk:fails

//Running test case secara spesifik
php artisan dusk -‐filter LoginTest

7. Hasil test akan muncul pada log dengan menunjukkan keterangan berhasil ataupun gagal.


Reference: Laravel Dusk - Laravel 10.x - The PHP Framework For Web Artisans

Laravel Eloquent ORM

Hallo kreatif readers..
Di era pengembangan aplikasi sekarang banyak yang menggunakan Laravel. Dengan kerangka kerja Laravel, anda memiliki akses ke Eloquent ORM yang merupakan salah satu fitur penting untuk mengatasi berbagai tantangan.

Apa sih Eloquent ORM?
Eloquent ORM adalah sistem ORM (Object-Relational Mapping) yang terdapat di dalam framework PHP Laravel, yang memungkinkan pengembang untuk berinteraksi dengan basis data menggunakan objek dan kelas daripada menulis query SQL secara langsung. Eloquent menyediakan antarmuka yang ekspresif dan intuitif untuk mengelola data dalam basis data menggunakan model PHP.

Beberapa fitur utama dari Eloquent ORM

  • Model: Eloquent dapat merepresentasikan tabel dalam basis data. Pengembang dapat menentukan relasi antara model, seperti one-to-one, one-to-many, dan many-to-many.
  • Query Builder: untuk membangun query basis data dengan sintaks yang ekspresif dan mudah dipahami. Ini memungkinkan pengembang untuk menulis query kompleks tanpa perlu menulis SQL mentah.
  • Eloquent Collections: Hasil query dikembalikan dalam bentuk koleksi yang merupakan objek terstruktur yang dapat diiterasi dan dimanipulasi dengan mudah.
  • Soft Deletes: memungkinkan penghapusan data dengan menandai data yang dihapus daripada menghapusnya secara permanen dari basis data.
  • Event System: memungkinkan pengembang untuk menetapkan tindakan sebelum atau sesudah operasi dasar pada model, seperti menyimpan, menghapus, atau memperbarui.

Penggunaan Eloquent ORM di Laravel
laravel-eloquent-2-1

  1. Pastikan sudah menginstal Laravel dan mengonfigurasi proyek. Jika belum melakukannya, Anda dapat mengikuti panduan instalasi resmi Laravel di (https://laravel.com/docs/10.x/installation).
  2. Lakukan pembuatan model yang akan mewakili tabel dalam basis data. Anda juga perlu membuat migrasi untuk tabel tersebut. Berikut cara melakukannya:
    #Membuat Model
    php artisan make:model Article
    
    #Membuat Migrasi
    php artisan make:migration create_articles_table

    Selanjutnya dapat mengedit file migrasi yang baru dibuat dan menentukan skema tabel. Kemudian jalankan migrasi untuk membuat tabel:

    php artisan make:model Article

Salah satu kekuatan terbesar Laravel Eloquent adalah kemampuannya untuk menangani relasi antar tabel, berikut ini merupakan jenis relasi yang dapat di definisikan dalam model Eloquent:

  • Relasi BelongsTo
    Misalnya, jika setiap artikel “memiliki” satu penulis:
class Article extends Model {
 public function author() {
  return $this->belongsTo(User::class, 'user_id');
 }
}
  • Relasi HasOne
    Misalnya, jika anda ingin menetapkan bahwa setiap pengguna “memiliki” satu profil:
class User extends Model {
 public function profile() {
  return $this->hasOne(Profile::class);
 }
}
  • Relasi HasMany
    Misalnya, hubungan antara pengguna dan komentar. Setiap pengguna dapat memiliki banyak komentar:
class User extends Model {
 public function comments() {
  return $this->hasMany(Comment::class);
 }
}
  • Relasi BelongsToMany
    Misalnya, pengguna dan peran. Diman, setiap pengguna nantinya bisa mempunyai banyak peran dan setiap peran dapat dimiliki oleh banyak pengguna:
class User extends Model {
 public function roles() {
  return $this->belongsToMany(Role::class);
 }
}

Kesimpulan
Eloquent sangat membantu dalam pengelolaan basis data dengan mudah dan efisien. Dengan memahami konsep dasar, relasi, pengoptimalan query, dan fitur-fitur terbaru dalam Laravel. Anda akan menjadi pengembang yang lebih produktif dan terampil dalam mengelola data untuk proyek PHP Laravel.

Referensi
[1] Febryan Akhdani dan Danur Wijayanto, 2022, Comparison of Eloquent ORM with Query Builder in Work Management System, Faculty of Science and Technology, Universitas Aisyiyah Yogyakarta Indonesia.
[2] M. Mahdi Maulana Lubis, Tommy, Divi Handoko, Nur Wulan, 2023, Analisis Implementasi Laravel 9 pada Website E-Book Dalam Mengatasi N+1 Problem serta Penyerangan Csrf dan Xss, Prodi Teknik Informatika Universitas Harapan Medan.
[3] Laravel Eloquent ORM 

Pengaruh Redis dalam Meningkatkan Kinerja Aplikasi Web

Hallo kreatif readers, dalam era digital yang terus berkembang, peningkatan kinerja aplikasi web menjadi semakin penting dalam memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin tinggi. Salah satu alat yang telah membantu para pengembang dalam mencapai tujuan ini adalah Redis. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi bagaimana Redis mempengaruhi kinerja aplikasi web berdasarkan temuan dari penelitian terbaru yang diterbitkan di Technomedia Journal (TJM).

Pengantar

Redis adalah sebuah basis data open-source berkinerja tinggi yang menyediakan penyimpanan data di dalam memori yang cepat dan efisien. Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Dian Nuswantoro yang diterbitkan di Technomedia Journal, Redis digunakan sebagai solusi caching untuk meningkatkan kinerja aplikasi XYZ yang cenderung lambat, hal tersebut dikarenakan aplikasi digunakan oleh user secara serentak. Peneliti mengaitkan masalah tersebut dengan proses kueri yang ada di dalam sistem API aplikasi XYZ serta penggunaan database relasional untuk aplikasi berskala besar yang kurang tepat.

Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, para peneliti mengambil sampel dan menganalisis kinerja sistem sebelum dan sesudah mengimplementasikan Redis sebagai solusi caching. Mereka menggunakan alat-alat pengukuran Apache Jmeter untuk mengukur kinerja standar seperti waktu respon, beban server, dan penggunaan memori untuk mengevaluasi efektivitas Redis dalam meningkatkan kinerja aplikasi. Perbandingan alur sistem di dalam API aplikasi XYZ sebelum dan sesudah menerapkan Redis adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

aaa-page-1

Temuan

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa penggunaan Redis sebagai caching layer memberikan perbaikan yang signifikan terhadap kecepatan akses sebagian besar endpoint API, dengan total peningkatan waktu respons sekitar 6.74%. Terdapat penurunan yang mencolok pada beberapa endpoint sebesar 13.94% dan 37.80% , sedangkan beban server dan penggunaan memori juga berkurang secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa Redis efektif dalam mengurangi beban pada server dan meningkatkan responsivitas aplikasi.

Manfaat Penggunaan Redis

Adapun manfaat dari penggunaan Redis adalah sebagai berikut:

  1. Penyimpanan Data Cepat: Redis menyimpan data di dalam memori, yang membuatnya sangat cepat dalam menyimpan dan mengambil data. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk memberikan respons yang cepat kepada pengguna.
  2. Solusi Caching yang Efisien: Redis adalah salah satu solusi caching yang paling efisien. Dengan menyimpan data yang sering diakses di dalam cache, Redis mengurangi waktu respon aplikasi dan mempercepat kinerjanya secara keseluruhan.
  3. Skalabilitas Horizontal: Redis dirancang untuk mendukung partisi data secara horizontal, yang memungkinkan untuk peningkatan skalabilitas yang mudah dan efisien ketika aplikasi Anda berkembang.
  4. Pub/Sub Messaging: Redis mendukung model pub/sub yang memungkinkan aplikasi untuk melakukan komunikasi real-time antar bagian-bagian yang berbeda dari sistem. Ini sangat berguna untuk pengembangan aplikasi real-time seperti aplikasi obrolan atau sistem notifikasi.
  5. Struktur Data Fleksibel: Redis menyediakan berbagai jenis struktur data yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari penyimpanan sederhana hingga penghitungan yang rumit dan analisis data.

Kesimpulan

Dalam konteks pengembangan aplikasi web, penelitian ini menegaskan bahwa Redis adalah alat yang berharga untuk meningkatkan kinerja aplikasi. Dengan menyediakan penyimpanan data yang cepat dan efisien di dalam memori, Redis membantu mengurangi waktu respon aplikasi dan meningkatkan skalabilitasnya. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya penggunaan Redis dalam pengembangan aplikasi web yang efisien.

Referensi

Nur Ramadhan, I., & Saraswati, G. (2023). “Implementation of the Redis Database as Optimization of User Data Query Processing for the Laravel-Based SIRESMA Application: Penerapan Database Redis Sebagai Optimalisasi Pemrosesan Kueri Data Pengguna Aplikasi SIRESMA Berbasis Laravel”, Technomedia Journal, 8(3 Februari), 394–407.

Laravel Forge

Hallo Kreatif Reader…. Kali ini aku mau bahas soal Laravel Forge

Apa itu Laravel Forge?

Laravel forge adalah platfrom manajemen server web yang dirancang khusus untuk memudahkan pengembangan, deployment, dan pengelolaan aplikasi. Laravel Forge menyederhanakan proses konfigurasi server, instansi perangkat lunak dan manajemen deployment sehingga pengembang dapat fokus pada pengembangan aplikasi tanpa harus menghabiskan waktu dan usaha untuk menangani aspek infrastruktur server.

Fitur – fitur Laravel Forge

1. Manajemen Server

Laravel Forge memudahkan pengguna dalam pembuatan, konfigurasi , dan manajemen server. Kemudahan ini terlihat dalam pilihan penyedia cloud yang beragam, termasuuk DigitalOcean, Linode, AWS, dan lainnya.

screenshot_1

2. Manajemen Database

Laravel Forge mempermudah instalasi dan konfigurasi database, termasuk MySQL. Pengguna dapat dengan cepat membuat database. Pengguna dapat dengan cepat membuat database dan mengonfigurasi pengaturan dengan mudah.

3. Manajemen SSl

Integrasi SSL yang disediakan oleh Laravel Forge memudahkan pengguna untuk mengaktifkan keamanan SSL pada situs web. Ini tidak hanya penting untuk keamanan, tetapi juga mendukung optimasi SEO.

4. Deployment Otomatis

Pengguna dapat mengatur proses deployment secara otomatis dari repositori Git atau Mercurial ke server. Setiap kali terjadi perubahan pada kode, Forge dapat secara otomatis megeksekusi proses deployment, meminimalkan potensi kesalahan dan mempercepat siklus pengembangan.

5. Monitoring dan Log

Forge menyediakan alat pemantauan sederhana untuk server dan aplikasi.Pengguna dapat dengan mudah mengakses log server dan log aplikasi untuk memantau kinerja dan menanggapi perubahan atau masalah dengan cepat.

6. Manajemen Pengguna

Laravel Forge memfasilitasi pengaturan izin dan akses untuk anggota tim. Dengan konfigurasi yang mudah, anggota tim dapat bekerja sama dengan efisien dalam pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.

Secara keseluruhan Laravel Forge menyediakan kemudahan untuk tim pengembang, memungkinkan fokus pada pengembangan aplikasi tanpa harus terlalu terlibat dalam kompleksitas konfigurasi server. Dengan fitur – fitur ini, Forge menjadi alat yang efektif dalam mendukung siklus hidup pengembangan aplikasi Laravel.

Cara Kerja Laravel Forge

Laravel Forge menginstal perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi PHP dengan menghubungkan ke server melalui SSH.

Laravel Forge membuat, menerapkan, mengelola dan memelihara situs web untuk pengguna setelah melakukan hal berikut:

1. Membuat akun Forge

2. Memilih paket berlangganan

3. Memilih penyedia server seperti DigitalOcean atau AWS dan memberikan detail autentikasi

4. Memilih jenis server seperti server aplikasi atau server database

5. Mengatur konfigurasi situs baru, seperti memberikan nama, memilih versi PHP dan memilih penyedia datanase seperti MySQL

6. Menghubungkan kode sumber aplikasi ke Forge melalui control sumber seperti Github.

Referensi
Judul Buku: Mudah Menguasai Framework Laravel
Penulis: Yudho Yudhanto, Helmi Adi Prasetyo
Penerbit: PT Elex MEdi Komputindo

Dokumentasi API L5-Swagger pada Laravel

Haloo kreatif reader.. kali ini aku mau bahas tentang Dokumentasi API L5 Swagger pada Laravel.

Dokumentasi API adalah dokumentasi yang berisi kumpulan panduan penggunaan API terhadap suatu program atau aplikasi. Dokumentasi API ini digunakan sebagai acuan untuk mendeskripsikan API secara menyeluruh sehingga penggunaan API dapat mudah dipahami oleh seluruh tim pengembang ataupun pengembangan lain untuk pemeliharaan aplikasi selanjutnya.

Salah satu tools  yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan API adalah Swagger. Swagger merupakan framework populer yang digunakan untuk OpenAPI Specification (OAS). Penggunaan swagger dapat menyederhanakan proses dokumentasi API secara  interaktif. Dokumentasi yang dihasilkan dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna teknis maupun non-teknis.

Saat ini swagger sudah dapat digunakan langsung pada framework Laravel dalam bentuk package L5 Swagger yang bekerja dengan mengadaptasi swagger-php dan swagger-ui.

Untuk melakukan instalasi dan setup L5 Swagger pastikan laravel dan composer sudah terinstall di laptop pengguna. Setelah itu ikuti langkah-langkah instalasi package l5swagger berikut ini:

1. Install package l5 swagger melalui composer

composer requires darkonline/l5-swagger tymon/jwt-auth

2. Publish file konfigurasi L5Swagger

php artisan vendor: publish --provider "L5Swagger\L5SwaggerServiceProvider"

3. Konfigurasi Swagger
Buka file config/l5-swagger.php dan sesuaikan pengaturan misalnya dengan mengonfigurasi path API documentation, keamanan, dan lainnya.

4. Tambah anotasi swagger ke Route dan Controllers
Contoh penggunaan anotasi pada route:

/**
* @OA\Get(
* path="/api/user",
* summary="Get a list of users",
* tags={"Users"},
* @OA\Response(response=200,
* description="List of users",
* ),
* )
*/

Contoh penggunaan anotas pada contollers

/**
* @OA\Info(
* title="Swagger with Laravel",
* version="1.0.0",
* )
* @OA\SecurityScheme(
* type="http",
* securityScheme="bearerAuth"
* scheme="bearer"
* bearerFormat="JWT"
* )
*/

5. Generate dokumentasi Swagger

php artisan l5-swagger:generate

Perintah ini akan menghasilkan file JSON swagger dan secara default menyimpannya di direktori publik.

6. Akses halaman swagger dengan mengunjungi url yang telah dibuat pada file konfigurasi. Contohnya ‘http://your-app-url/api/documentation’

Berikut ini contoh tampilan hasil generate dokumentasi swagger:

swagger-ui-1-768x363

Dengan penggunaan l5 swagger yang mudah diimplementasi ini, diharapkan dapat mendorong kolaboarasi yang lebih baik dan mempercepat pengembangan API pada aplikasi laravel yang dibuat.


Referensi:
Upadhyay, Mayur. (2024, January 04). Laravel Swagger Integration: A Step-by-Step-Guide. WPWEB Infotech.
Kolodii, Ivan. (2020, May 10). How to write Swagger Documentation for Laravel API. Tips & Example. Medium. 

Integrasi Laravel Dengan No SQL

Hallo Kreatif Reader…. Kali ini, aku mau sharing nih mengenai integrasi laravel dengan No SQL. Semoga bermanfaat

Laravel adalah kerangka pengembangan web populer untuk PHP. Laravel menawarkan banyak default dan menyediakan struktur kode yang mudah dipahami dan cepat digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi web dan API. MongoDB memiliki integrasi resmi dengan Laravel, dan paket terseut tersedia di GitHub.

Integrasi Laravel dengan basis data NoSQL seperti MongoDB dapat dilakukan dengan cukup mudah, karena Laravel mendukung beberapa driver basis data NOSQL. MongoDB adalah salah satu pilihan populer untuk basis data NoSQL, dan kita akan fokus pada integrasi Laravel dengan MongoDB.

Berikut adalah langkah – langkah  umum untuk integrasi Laravel dengan MongoDB:

1. Instalsi MongoDB dan Ekstensi PHP MongoDB:

Pastikan MongiDB telah terinstal di server anda

Instal ekstensi PHP MongoDB dengan menggunakan Composer:

composer require jenssegers/mongodb

2. Konfigurasi koneksi ke MongoDB

Buka berkas ‘config/database.php’ dan tambahkan konfigurasi untuk mongoDB:

'mongodb' => [
 'driver' => 'mongodb',
 'host' => env('DB_HOST', 'localhost'),
 'port' => env('DB_PORT', 27017),
 'database' => env('DB_DATABASE', 'your_database'),
 'username' => env('DB_USERNAME', 'your_username'),
 'password' => env('DB_PASSWORD', 'your_password'),
 'options' => [
 'database' => 'admin',
 ],
],

Sesuaikan nilai ‘database’, ‘username’, dan ‘password’ sesuai dengan konfigurasi MongoDB

3. Atur koneksi pada Berkas.env

Sesuaikan nilai ‘DB_Connection’ dan kredensial MongoDB pada berkas ‘.env’:

DB_CONNECTION=mongodb
DB_HOST=127.0.0.1
DB_PORT=27017
DB_DATABASE=your_database
DB_USERNAME=your_username
DB_PASSWORD=your_password

4. Gunakan model Eloquent MongoDB:

Buat model Eloquent untuk menggunakan MongoDB. Misalkan, jika anda memiliki model ‘Book’, buat file ‘Book.php’:

<?php
namespace App;
use Jenssegers\Mongodb\Eloquent\Model as Eloquent;
class Book extends Eloquent
{
 protected $connection = 'mongodb';
 protected $collection = 'books';
 protected $fillable = ['title', 'author', 'published_at'];
}

Pastikan untuk menyesuaikan nilai – nilai seperti ‘$collection’ sesuai dengan struktur database anda.

5. Migrasi dan penggunaan model:

Buat migrasi untuk struktur MongoDB jika diperlukan:

php artisan make:migration create_books_collection

Gunakan model Eloquent seperti menggunakan model biasa pada Laravel

Referensi
Judul Buku: Belajar Cepat Database NoSQL, Menggunakan Document Priented Databse (MongoDB) pada Pengaplikasian Big Data
Penulis: Agit Amrullah &Kusnawi
Penerbit: Penerbit ANDI
MongoDB

PHP Framework Yii

Haloo kreatif readers.. kali ini saya saya akan membahas tentang salah satu framework PHP yaitu Yii.

Pengenalan Yii

Framework Yii merupakan sebuah framework PHP berbasis komponen yang memiliki performa yang baik. Framework ini bisa digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web berskala kecil hingga berskala besar.

Yii mulai dikembangkan pada awal bulan Januari 2008 oleh Qiang Xue.  Saat ini Yii telah tersedia versi 2, sebuah versi yang merupakan lompatan besar dari versi sebelumnya (varian 1.1) dan lebih modern.

Yii merupakan framework PHP lain pada umumnya, dapat digunakan untuk membangun berbagai jenis aplikasi berbasis web, misalnya: web portal, forum, CMS, e-commerce, web service, dan masih banyak yang lainnya. Yii juga memiliki fitur-fitur yang umum dimiliki oleh framework lainnya, seperti MVC (model-view-controller), mendukung banyak basis data, ORM, caching, RESTful, code generator, dsb.

Kelebihan dari framework Yii yaitu:

  1. Memiliki Fitur dan Panduan yang Lengkap
    Yii memiliki fitur yang sangat lengkap seperti tersedianya banyak extension yang bisa kita gunakan atau librarylibrary PHP yang dengan mudah bisa kita integrasikan dengan Yii. Selain itu panduan yang disediakan juga lengkap dan rapi misalnya pada dokumentasi API Yii yang mudah dibaca karena tersusun rapi dengan penjelasan yang mudah dimengerti.
  1. Adanya Komunitas Besar dan Aktif
    Yii memiliki komunitas yang besar sehingga diharapkan ketika kita menghadapi masalah dalam belajar atau pengembangan aplikasi berbasis Yii akan banyak yang membantu.
  1. Memiliki Kode Generator Ajaib
    Yii memiliki kode generator (Gii) yang berfungsi meng-generate kode template model, crud, form, dsb. Sehingga akan mempercepat pemrogram aplikasi dalam membangun sebuah aplikasi. Menariknya, tools ini bisa dengan mudah dikustomisasi sesuai dengan keinginan kita.
  1. Peningkatan Kemanan
    Yii memiliki beberapa fungsi keamanan built-in yang mudah digunakan, antara lain untuk pencegahan SQL injections, XSS attacks, CSRF attacks, cookie tampering, dsb.
  1. Otentikasi dan Otorisasi
    Yii secara built-in mendukung fitur otentikasi dan otorisasi pengguna, seperti: login, logout, cookie-based dan otentikasi berbasis token, access control filter dan role-based access control (RBAC). Di samping itu juga mendukung OpenID, OAuth1 dan OAuth2 protocols.
  1. Didukung oleh fitur-fitur unggulan lainnya seperti:
    URL SEO Friendly yang bernama pretty URL.
    – Mendukung berbagai jenis cache (APC, Memcache, files, basis data, dsb) pada berbagai level aplikasi, baik dari sisi client (HTTP caching) maupun server (fragment caching, dan query caching)
    Built-in Twitter Bootstrap.
    – Secara builtin Yii juga menyediakan tools untuk uji coba aplikasi yaitu Codeception dan Faker.

Adapun beberapa kekurangan dari framework Yii yaitu:

  1. Bukan merupakan framework yang paling populer.
  2. Kurang promosi, sehingga menyebabkan framework menjadi kurang populer.
  3. Update tergolong jarang, sehingga dikhawatirkan akan lambat untuk mengadopsi teknologi baru.
  4. Kecepatan Yii berada di tengah, banyak framework PHP lain yang memiliki kecepatan jauh melampaui Yii.

Arsitektur Yii

Untuk application project template Yii hadir dengan dua pilihan template yaitu Basic dan Advanced. Masing-masing memiliki peruntukannya sendiri, namun bagi pemula, direkomendasikan untuk menggunakan template Basic. Hal ini dikarenakan template ini simple yang terdiri dari satu aplikasi,  dan base-nya adalah template Basic. Adapun template Advanced direkomendasikan untuk pembuatan sebuah proyek aplikasi yang besar, dimana aplikasi backend terpisah dengan frontend.

Alur Kerja Yii

Sama seperti framework PHP lainnya, Yii mengimplementasi konsep MVC (Model-View-Controller) dimana file-file model view dan controller dibuat terpisah. Berikut ini gambaran alur kerja aplikasi yang menggunakan framework Yii menggunakan konsep MVC:

chrome_gteht9qsh9

Alur kerja aplikasi Yii dimulai dari user yang mengakses aplikasi Yii melalui entry script, selanjutnya dilakukan konfigurasi untuk menjalankan aplikasi. Aplikasi tersebut routing yang diminta oleh user melalui URL sehingga diketahui controller yang dimaksud user, kadangkala proses dalam aplikasi ini membutuhkan komponen tertentu sehingga dipanggillah suatu komponen tersebut. Setelah masuk ke controller yang dimaksud, controller menciptakan action berdasarkan routing. Sebelum action benar-benar tercipta maka dilakukan pengecekan atau filter terhadap action tersebut (misalnya: filter otorisasi yaitu apakah action tersebut boleh diakses oleh current user). Jika tidak lolos filter maka controller akan mengembalikan response ke user dan siklus berakhir, namun jika lolos filter maka action akan diproses. Pada action akan dimuat model (jika menggunakan model), demikian juga jika model membutuhkan basis data (active record) maka akan dilakukan pengaksesan basis data. Selanjutnya pada action tersebut akan dilakukan render terhadap suatu view (jika menggunakan view) untuk kemudian view tersebut ditampilkan ke user, dan siklus berakhir.


Referensi:
Mukhlasin, Hafidz. Membangun Aplikasi Profesional Berbasis Web Menggunakan Yii Framework. 2017. Jakarta: Buku Baik.

 

Memahami Laminas MVC Framework for PHP

Hallo kreatif readers, pada kesempatan kali ini, kita akan menjelajahi Laminas MVC Framework.

Laminas MVC Framework

Laminas MVC Framework, sebagaimana dipresentasikan dalam buku “Laminas: MVC Framework” oleh Adam Omelak, merupakan alat yang kuat untuk pengembangan aplikasi web berbasis PHP. Framework ini menawarkan pendekatan yang modular, struktur MVC yang kuat, dan berbagai fitur canggih untuk memudahkan pengembangan aplikasi yang kuat dan scalable.

Apa itu Laminas MVC Framework?

Laminas (sebelumnya dikenal sebagai Zend Framework) adalah framework PHP yang memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi web yang canggih dan scalable. Berfokus pada modularitas, Laminas memungkinkan penggunaan komponen-komponennya secara terpisah, memberikan fleksibilitas tinggi dalam pengembangan.

Fitur Utama Laminas MVC Framework:

  1. Modularitas yang Tinggi

Laminas dirancang dengan pendekatan modular, memungkinkan pengembang untuk menggunakan komponen-komponennya secara independen. Ini mempermudah pengelolaan kode dan penggunaan hanya fitur-fitur yang diperlukan.

  1. Struktur MVC (Model-View-Controller)

Framework ini mengadopsi pola desain Model-View-Controller (MVC), yang memisahkan logika aplikasi, presentasi, dan manipulasi data. Ini meningkatkan keterbacaan kode dan memudahkan pemeliharaan.

  1. Dukungan untuk Middleware

Laminas memberikan dukungan untuk middleware, memungkinkan penanganan permintaan dan respons HTTP secara fleksibel. Middleware dapat digunakan untuk menambahkan fungsi-fungsi tambahan dalam alur pemrosesan.

  1. Manajemen Dependensi dengan Composer

Framework ini menggunakan Composer untuk manajemen dependensi dan autoload classes. Ini membuat pengelolaan dependensi menjadi lebih efisien dan memastikan ketergantungan hanya dimuat saat dibutuhkan.

  1. Dokumentasi yang Komprehensif

Laminas menyediakan dokumentasi yang komprehensif dan panduan pengembangan yang mendalam. Ini membantu pengembang, dari yang baru hingga berpengalaman, memahami konsep-konsep dan implementasi framework.

Kelebihan Laminas MVC Framework:

  1. Skalabilitas dan Keterbacaan Kode: Modularitas dan struktur MVC membuat Laminas cocok untuk proyek-proyek kecil hingga besar, meningkatkan skalabilitas dan keterbacaan kode.
  2. Fleksibilitas Penggunaan Komponen: Pengembang dapat menggunakan komponen-komponen Laminas secara terpisah, menambahkan ke fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan aplikasi sesuai kebutuhan.
  3. Dukungan Keamanan Terintegrasi: Laminas memiliki fitur-fitur keamanan terintegrasi, membantu pengembang melindungi aplikasi dari serangan umum.
  4. Komunitas yang Aktif: Sebagai proyek open source, Laminas memiliki komunitas pengembang yang aktif. Ini berarti dukungan reguler, pembaruan, dan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab.
Referensi: Laminas MVC Framework for PHP, Adam Omelak, Second Edition Tahun 2023.

PHP Framework Zend

Halo Kreatif Readers!! Kali ini aku mau sharing tentang salah satu framework PHP yaitu Zend. Selamat membaca….

Apa itu Zend Framework?

Zend Framework merupakan sebuah kerangka kerja yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.x. Kerangka kerja ini telah diimplementasikan secara penuh dengan paradigma OOP (Object Oriented Programming) dan terdiri dari berbagai pustaka (library) yang memungkinkan pembangunan aplikasi berbasis web secara cepat dan efisien.

Saat ini, perkembangan aplikasi berbasis web mendominasi pasar perangkat lunak. Pelaku bisnis umumnya cenderung meninggalkan aplikasi berbasis desktop karena pertimbangan efektivitas. Aplikasi desktop biasanya hanya efektif digunakan dalam lingkup kerja terbatas, seperti intranet. Sebaliknya, aplikasi berbasis web menawarkan lingkup kerja yang tidak terbatas, membuatnya sangat efektif bagi pelaku bisnis dengan mobilitas kerja yang tinggi.

screenshot_5

 

Zend Framework memberikan alat yang kuat dan fleksibel bagi pengembang untuk membangun aplikasi berbasis web yang tangguh. Dengan pendekatan berorientasi objek dan dukungan penuh terhadap PHP 5.x, Zend Framework memberikan solusi yang dapat diandalkan untuk kebutuhan pengembangan aplikasi web modern. Oleh karena itu, banyak pelaku bisnis memilih Zend Framework sebagai fondasi untuk membangun aplikasi mereka, memanfaatkan keunggulan fitur dan fungsionalitas yang dimilikinya.

Arsitektur desainnya memungkinkan pengembang untuk menambahkan komponen-komponen secara individual, suatu konsep yang sering disebut sebagai “Use At Will design” atau desain yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Dengan fleksibilitas ini, pengembang dapat memanfaatkan komponen-komponen Zend Framework sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi yang sedang dibangun, memberikan tingkat kontrol yang tinggi dalam proses pengembangan.

Fitur Framework Zend

  1. Object-Oriented (Berorientasi Objek): Zend Framework sepenuhnya berorientasi objek, yang berarti bahwa pendekatannya dalam membangun aplikasi web didasarkan pada konsep pemrograman berorientasi objek (OOP). Hal ini membantu dalam pengorganisasian dan strukturisasi kode.
  2. MVC Implementation (Implementasi MVC Tingkat Lanjut): Zend Framework mendukung implementasi Model-View-Controller (MVC) tingkat lanjut. Model-View-Controller adalah pola desain yang memisahkan logika aplikasi menjadi tiga komponen utama, mempermudah pengelolaan dan pengembangan aplikasi.
  3. Multi-database (Multi-database): Zend Framework menyediakan dukungan untuk berbagai jenis basis data, termasuk PostgreSQL, SQLite, dan lainnya. Ini memungkinkan pengembang memilih basis data yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
  4. API (API Cloud Sederhana): Zend Framework dilengkapi dengan API cloud yang sederhana, memfasilitasi integrasi dengan layanan cloud dan pengembangan aplikasi berbasis awan.
  5. Session Management (Manajemen Sesi): Zend Framework menyediakan mekanisme untuk manajemen sesi, memungkinkan pengembang untuk melacak dan mempertahankan status sesi pengguna.
  6. Data Encryption (Enkripsi Data): Zend Framework mendukung enkripsi data, memberikan lapisan keamanan tambahan terhadap informasi sensitif yang diproses oleh aplikasi.
  7. URI (Perutean URI yang Fleksibel): Zend Framework menawarkan sistem perutean URI yang fleksibel, memudahkan penanganan permintaan dan respons URI dalam aplikasi web.
  8. Reusability (Penggunaan Kembali): Zend Framework mendukung penggunaan kembali kode, memungkinkan pengembang untuk membuat dan menggunakan komponen-komponen yang telah dibuat sebelumnya, meningkatkan efisiensi pengembangan.
  9. Loosely Coupled (Arsitektur Yang Digabungkan Secara Longgar): Arsitektur Zend yang digabungkan secara longgar memungkinkan pengembang untuk menggunakan komponen-komponen secara terpisah, tanpa ketergantungan yang kuat antara satu komponen dengan yang lain. Hal ini mendukung fleksibilitas dan modularitas dalam pengembangan aplikasi.

Kelebihan Framework Zend

  1. Membantu Praktik dan Pembuatan Program yang Lebih Baik: Kerangka kerja membantu pengembang dalam menerapkan praktik terbaik dan membangun program dengan pendekatan yang lebih baik, termasuk penggunaan pola desain yang sesuai.
  2. Kode Lebih Aman: Dengan menggunakan kerangka kerja, keamanan kode dapat ditingkatkan karena kerangka kerja umumnya mencakup praktik keamanan terbaik dan standar.
  3. Menghindari Kode Duplikat dan Redundan: Kerangka kerja membantu mengurangi atau menghindari duplikasi kode serta redundansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan memudahkan pemeliharaan.
  4. Pengembangan Kode yang Konsisten dengan Lebih Sedikit Bug: Dengan panduan dan struktur yang telah ditetapkan oleh kerangka kerja, pengembang dapat mengembangkan kode dengan konsistensi, yang pada gilirannya mengurangi jumlah bug.
  5. Mudah Bekerja pada Teknologi Canggih: Kerangka kerja umumnya mendukung integrasi dengan teknologi terkini, memudahkan pengembang untuk bekerja pada proyek-proyek yang memanfaatkan teknologi canggih.
  6. Pembuatan Software Framework Sendiri atau Berkontribusi pada Tim dengan Sumber Terbuka: Pengembang dapat membuat kerangka kerja mereka sendiri atau berkontribusi pada proyek kerangka kerja tim dengan sumber terbuka, menciptakan peningkatan berkesinambungan dalam fungsionalitas.
  7. Pra-Dibangun dan Pra-Diuji: Beberapa segmen kode dan fungsionalitas dalam kerangka kerja biasanya telah dibangun dan diuji sebelumnya, meningkatkan keandalan dan ketahanan aplikasi.
  8. Uji dan Debugging Lebih Mudah: Kerangka kerja menyediakan alat bantu yang memudahkan uji dan debugging kode, bahkan bagi pengembang yang mungkin tidak akrab dengan setiap baris kode.

Demikianlah ringkasan tentang Zend Framework. Semoga informasi ini bermanfaat bagi  Kreatif Readers.

Referensi 
Judul Buku : Zend Framework 2.X Solusi Mempercepat Pengembangan Aplikasi    Berbasis Web dengan PHP5.x Framework
Penulis : Edison siregar
Tahun : 2015
Edisi : 1

 

Kilas Balik Framework CakePHP

Hallo Kreatif Readers, dalam artikel kali ini, saya akan mengulas kilas balik menarik tentang sebuah framework yang telah mengukir sejarah dalam dunia pengembangan aplikasi web. Mari kita menjelajahi jejak perjalanan CakePHP, sebuah framework yang telah eksis sejak lama, dan mengungkapkan keunggulannya yang terus memikat para pengembang.

PHP, sebagai bahasa pemrograman, memberikan kemampuan kepada pengembang untuk menciptakan aplikasi web yang kuat dan mampu mengelola database berskala besar. Seringkali, para programmer dihadapkan pada tuntutan untuk mengembangkan dasar aplikasi yang lebih besar dengan melibatkan banyak anggota tim. Dalam konteks pengembangan aplikasi web berskala besar, peran anggota tim dan kompleksitas proyek mendorong munculnya konsep kerangka kerja (framework). Kerangka kerja ini memudahkan kolaborasi tim dengan menyediakan pandangan yang seragam dan menyederhanakan pembagian tugas.

Mengenal Framework CakePHP

CakePHP adalah sebuah kerangka kerja open source yang mempermudah pengembangan aplikasi web dengan fokus pada operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete). Dengan pilihan karakter pengembangan RAD (Rapid Application Development), Framework ini terdiri dari berbagai file pustaka, kelas-kelas, dan infrastruktur run-time yang dapat digunakan dan diintegrasikan dalam proyek aplikasi yang sedang dikembangkan.

 Penggunaan PHP secara konvensional, dengan file-file PHP yang mencampurkan kode dan tag HTML, mungkin memadai untuk aplikasi sederhana, namun menjadi kurang efektif ketika aplikasi membutuhkan banyak fitur dan pengembangan di masa depan.Framework CakePHP menjadi pilihan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam pengembangan aplikasi web, karena beberapa kelebihannya, antara lain :

Kelebihan Framework CakePHP

  1. Open Source: CakePHP tersedia secara gratis dan dapat dikembangkan tanpa biaya.
  2. Riset Terorganisir: Pengembangan yang terorganisir dari CakePHP menghasilkan framework yang berkualitas, karena Proses pengembangan  (update version) yang terus-menerus memastikan keberlanjutan dan peningkatan.
  3. Dokumentasi Lengkap: CakePHP menyediakan dokumentasi lengkap, membantu para pengembang memahami dan menggunakan framework ini secara efisien.
  4. Kompatibilitas dengan PHP 4 dan PHP 5: CakePHP dapat dijalankan dengan mulus baik pada server yang menggunakan PHP 4 maupun PHP 5.
  5. Konsep CRUD Terintegrasi: CakePHP menerapkan konsep CRUD terintegrasi, menyederhanakan interaksi dengan database dan menyediakan query yang efisien.
  6. Arsitektur OOP dan MVC: Arsitektur berorientasi objek (OOP) dan pola desain Model, View, Controller (MVC) memudahkan penambahan, pengurangan, dan modifikasi kelas dan fungsi yang digunakan.
  7. Fitur Scaffolding: Fitur Scaffolding memungkinkan pengembang untuk menghasilkan prototipe aplikasi sebelum menyusun source code-nya secara lengkap, memberikan kemudahan dalam pengembangan cepat.
  8. Manajemen Akses Pengguna (ACL): CakePHP memfasilitasi pengaturan user dan hak aksesnya melalui fitur Access Control List (ACL), memberikan kemudahan dalam manajemen akses dalam aplikasi.
  9. Validasi dan Sanitasi Data: Kelas-kelas dasar dalam CakePHP mendukung validasi dan sanitasi data, memastikan keamanan dan integritas data aplikasi.
  10. Komponen Terintegrasi: CakePHP menyediakan komponen-komponen terintegrasi seperti Security, Session, dan Request Handling, yang memudahkan penanganan masalah terkait keamanan dan sesi.
  11. Metode Templating yang Simpel: CakePHP mendukung metode templating yang sederhana, membantu programmer dalam menciptakan tampilan aplikasi yang indah dan mudah dimodifikasi.
  12. Cocok untuk Berbagai Struktur Direktori: Konfigurasi yang fleksibel memungkinkan CakePHP cocok dengan berbagai struktur direktori, memberikan pilihan bagi pengembang sesuai dengan kebutuhan proyek.

Struktur Kerja Framework CakePHP

struktur-kerja-cakephp

Dari gambar yang telah dijelaskan di atas, kita dapat memahami cara kerja CakePHP secara menyeluruh. Awalnya, user melakukan permintaan (request), yang kemudian ditangani oleh controller. Controller ini memiliki berbagai method (fungsi) yang akan memproses permintaan tersebut. Selanjutnya, controller akan berinteraksi dengan model untuk mengambil data dari database. Model ini memberikan data yang diperlukan kepada controller.

Setelah mendapatkan data, controller akan memprosesnya dan mengirimkannya ke tampilan (view) yang sesuai. Tampilan ini kemudian akan ditampilkan kepada pengguna melalui browsernya. Dengan demikian, siklus kerja CakePHP melibatkan penggunaan controller untuk mengelola permintaan, berinteraksi dengan model untuk mengakses dan memproses data, dan menampilkan hasilnya melalui tampilan kepada pengguna. Proses ini menciptakan pengalaman pengguna yang akhirnya terlihat pada browser.

Referensi : 1. CakePHP Framework! Strategi Cepat Pengembangan Aplikasi Web, Sunu Wibirama 2. Teknik Cepat Membangun Aplikasi Web Dengan Framework CakePHP, Agus Saputra, Andi Offset, 2012.