Memahami Laminas MVC Framework for PHP

Hallo kreatif readers, pada kesempatan kali ini, kita akan menjelajahi Laminas MVC Framework.

Laminas MVC Framework

Laminas MVC Framework, sebagaimana dipresentasikan dalam buku “Laminas: MVC Framework” oleh Adam Omelak, merupakan alat yang kuat untuk pengembangan aplikasi web berbasis PHP. Framework ini menawarkan pendekatan yang modular, struktur MVC yang kuat, dan berbagai fitur canggih untuk memudahkan pengembangan aplikasi yang kuat dan scalable.

Apa itu Laminas MVC Framework?

Laminas (sebelumnya dikenal sebagai Zend Framework) adalah framework PHP yang memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi web yang canggih dan scalable. Berfokus pada modularitas, Laminas memungkinkan penggunaan komponen-komponennya secara terpisah, memberikan fleksibilitas tinggi dalam pengembangan.

Fitur Utama Laminas MVC Framework:

  1. Modularitas yang Tinggi

Laminas dirancang dengan pendekatan modular, memungkinkan pengembang untuk menggunakan komponen-komponennya secara independen. Ini mempermudah pengelolaan kode dan penggunaan hanya fitur-fitur yang diperlukan.

  1. Struktur MVC (Model-View-Controller)

Framework ini mengadopsi pola desain Model-View-Controller (MVC), yang memisahkan logika aplikasi, presentasi, dan manipulasi data. Ini meningkatkan keterbacaan kode dan memudahkan pemeliharaan.

  1. Dukungan untuk Middleware

Laminas memberikan dukungan untuk middleware, memungkinkan penanganan permintaan dan respons HTTP secara fleksibel. Middleware dapat digunakan untuk menambahkan fungsi-fungsi tambahan dalam alur pemrosesan.

  1. Manajemen Dependensi dengan Composer

Framework ini menggunakan Composer untuk manajemen dependensi dan autoload classes. Ini membuat pengelolaan dependensi menjadi lebih efisien dan memastikan ketergantungan hanya dimuat saat dibutuhkan.

  1. Dokumentasi yang Komprehensif

Laminas menyediakan dokumentasi yang komprehensif dan panduan pengembangan yang mendalam. Ini membantu pengembang, dari yang baru hingga berpengalaman, memahami konsep-konsep dan implementasi framework.

Kelebihan Laminas MVC Framework:

  1. Skalabilitas dan Keterbacaan Kode: Modularitas dan struktur MVC membuat Laminas cocok untuk proyek-proyek kecil hingga besar, meningkatkan skalabilitas dan keterbacaan kode.
  2. Fleksibilitas Penggunaan Komponen: Pengembang dapat menggunakan komponen-komponen Laminas secara terpisah, menambahkan ke fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan aplikasi sesuai kebutuhan.
  3. Dukungan Keamanan Terintegrasi: Laminas memiliki fitur-fitur keamanan terintegrasi, membantu pengembang melindungi aplikasi dari serangan umum.
  4. Komunitas yang Aktif: Sebagai proyek open source, Laminas memiliki komunitas pengembang yang aktif. Ini berarti dukungan reguler, pembaruan, dan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab.
Referensi: Laminas MVC Framework for PHP, Adam Omelak, Second Edition Tahun 2023.

PHP Framework Zend

Halo Kreatif Readers!! Kali ini aku mau sharing tentang salah satu framework PHP yaitu Zend. Selamat membaca….

Apa itu Zend Framework?

Zend Framework merupakan sebuah kerangka kerja yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.x. Kerangka kerja ini telah diimplementasikan secara penuh dengan paradigma OOP (Object Oriented Programming) dan terdiri dari berbagai pustaka (library) yang memungkinkan pembangunan aplikasi berbasis web secara cepat dan efisien.

Saat ini, perkembangan aplikasi berbasis web mendominasi pasar perangkat lunak. Pelaku bisnis umumnya cenderung meninggalkan aplikasi berbasis desktop karena pertimbangan efektivitas. Aplikasi desktop biasanya hanya efektif digunakan dalam lingkup kerja terbatas, seperti intranet. Sebaliknya, aplikasi berbasis web menawarkan lingkup kerja yang tidak terbatas, membuatnya sangat efektif bagi pelaku bisnis dengan mobilitas kerja yang tinggi.

screenshot_5

 

Zend Framework memberikan alat yang kuat dan fleksibel bagi pengembang untuk membangun aplikasi berbasis web yang tangguh. Dengan pendekatan berorientasi objek dan dukungan penuh terhadap PHP 5.x, Zend Framework memberikan solusi yang dapat diandalkan untuk kebutuhan pengembangan aplikasi web modern. Oleh karena itu, banyak pelaku bisnis memilih Zend Framework sebagai fondasi untuk membangun aplikasi mereka, memanfaatkan keunggulan fitur dan fungsionalitas yang dimilikinya.

Arsitektur desainnya memungkinkan pengembang untuk menambahkan komponen-komponen secara individual, suatu konsep yang sering disebut sebagai “Use At Will design” atau desain yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Dengan fleksibilitas ini, pengembang dapat memanfaatkan komponen-komponen Zend Framework sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi yang sedang dibangun, memberikan tingkat kontrol yang tinggi dalam proses pengembangan.

Fitur Framework Zend

  1. Object-Oriented (Berorientasi Objek): Zend Framework sepenuhnya berorientasi objek, yang berarti bahwa pendekatannya dalam membangun aplikasi web didasarkan pada konsep pemrograman berorientasi objek (OOP). Hal ini membantu dalam pengorganisasian dan strukturisasi kode.
  2. MVC Implementation (Implementasi MVC Tingkat Lanjut): Zend Framework mendukung implementasi Model-View-Controller (MVC) tingkat lanjut. Model-View-Controller adalah pola desain yang memisahkan logika aplikasi menjadi tiga komponen utama, mempermudah pengelolaan dan pengembangan aplikasi.
  3. Multi-database (Multi-database): Zend Framework menyediakan dukungan untuk berbagai jenis basis data, termasuk PostgreSQL, SQLite, dan lainnya. Ini memungkinkan pengembang memilih basis data yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
  4. API (API Cloud Sederhana): Zend Framework dilengkapi dengan API cloud yang sederhana, memfasilitasi integrasi dengan layanan cloud dan pengembangan aplikasi berbasis awan.
  5. Session Management (Manajemen Sesi): Zend Framework menyediakan mekanisme untuk manajemen sesi, memungkinkan pengembang untuk melacak dan mempertahankan status sesi pengguna.
  6. Data Encryption (Enkripsi Data): Zend Framework mendukung enkripsi data, memberikan lapisan keamanan tambahan terhadap informasi sensitif yang diproses oleh aplikasi.
  7. URI (Perutean URI yang Fleksibel): Zend Framework menawarkan sistem perutean URI yang fleksibel, memudahkan penanganan permintaan dan respons URI dalam aplikasi web.
  8. Reusability (Penggunaan Kembali): Zend Framework mendukung penggunaan kembali kode, memungkinkan pengembang untuk membuat dan menggunakan komponen-komponen yang telah dibuat sebelumnya, meningkatkan efisiensi pengembangan.
  9. Loosely Coupled (Arsitektur Yang Digabungkan Secara Longgar): Arsitektur Zend yang digabungkan secara longgar memungkinkan pengembang untuk menggunakan komponen-komponen secara terpisah, tanpa ketergantungan yang kuat antara satu komponen dengan yang lain. Hal ini mendukung fleksibilitas dan modularitas dalam pengembangan aplikasi.

Kelebihan Framework Zend

  1. Membantu Praktik dan Pembuatan Program yang Lebih Baik: Kerangka kerja membantu pengembang dalam menerapkan praktik terbaik dan membangun program dengan pendekatan yang lebih baik, termasuk penggunaan pola desain yang sesuai.
  2. Kode Lebih Aman: Dengan menggunakan kerangka kerja, keamanan kode dapat ditingkatkan karena kerangka kerja umumnya mencakup praktik keamanan terbaik dan standar.
  3. Menghindari Kode Duplikat dan Redundan: Kerangka kerja membantu mengurangi atau menghindari duplikasi kode serta redundansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan memudahkan pemeliharaan.
  4. Pengembangan Kode yang Konsisten dengan Lebih Sedikit Bug: Dengan panduan dan struktur yang telah ditetapkan oleh kerangka kerja, pengembang dapat mengembangkan kode dengan konsistensi, yang pada gilirannya mengurangi jumlah bug.
  5. Mudah Bekerja pada Teknologi Canggih: Kerangka kerja umumnya mendukung integrasi dengan teknologi terkini, memudahkan pengembang untuk bekerja pada proyek-proyek yang memanfaatkan teknologi canggih.
  6. Pembuatan Software Framework Sendiri atau Berkontribusi pada Tim dengan Sumber Terbuka: Pengembang dapat membuat kerangka kerja mereka sendiri atau berkontribusi pada proyek kerangka kerja tim dengan sumber terbuka, menciptakan peningkatan berkesinambungan dalam fungsionalitas.
  7. Pra-Dibangun dan Pra-Diuji: Beberapa segmen kode dan fungsionalitas dalam kerangka kerja biasanya telah dibangun dan diuji sebelumnya, meningkatkan keandalan dan ketahanan aplikasi.
  8. Uji dan Debugging Lebih Mudah: Kerangka kerja menyediakan alat bantu yang memudahkan uji dan debugging kode, bahkan bagi pengembang yang mungkin tidak akrab dengan setiap baris kode.

Demikianlah ringkasan tentang Zend Framework. Semoga informasi ini bermanfaat bagi  Kreatif Readers.

Referensi 
Judul Buku : Zend Framework 2.X Solusi Mempercepat Pengembangan Aplikasi    Berbasis Web dengan PHP5.x Framework
Penulis : Edison siregar
Tahun : 2015
Edisi : 1

 

Phalcon: Unique and Fastest PHP Framework

Halo, Kreatif Readers! Pada artikel ini, saya akan membahas salah satu Framework PHP, yaitu Phalcon. Sebelum kesana, mari kita mengenal apa itu framework.

Pada dasarnya, framework merupakan bentuk sederhana dari desain arsitektur sebuah bahasa pemrograman. Salah satu desain arsitektur yang diterapkan pada PHP Framework adalah MVC (Model, View, Controller). Tujuan dari arsitektur ini adalah untuk memisahkan antara pemodelan data dengan tampilan atau user interface website. Nantinya, kedua hal tersebut akan dihubungkan menggunakan Controller berisikan request dari user yang telah ditampung dalam sebuah function.

Phalcon sendiri merupakan salah satu framework PHP yang cukup unik. Mengutip dari situs resminya, Phalcon merupakan full-stack framework yang ditulis dalam bentuk PHP extension menggunakan bahasa C. Namun, developer tidak diharuskan memahami bahasa C untuk dapat menggunakan Phalcon, karena setiap baris codenya telah dikemas dalam PHP class untuk memudahkan implementasinya.

phalcon_framework_logo_square

Dalam penggunaanya, Phalcon telah menyediakan “starter pack” berupa installer yang berisikan struktur kode siap pakai untuk memudahkan developer memahami cara kerja Phalcon. Selain itu, telah tersedia pula eksternal code generator yang dapat meningkatkan efesiensi proses pengembangan.

Phalcon memiliki beberapa karakteristik, seperti:

  1. Semua komponen code ditulis dalam bahasa C
  2. Kompatibel dengan berbagai sistem operasi
  3. Memiliki performa tinggi dengan konsumsi penyimpanan server yang rendah
  4. Merupakan salah satu framework PHP tercepat
  5. Mendukung implementasi database menggunakan metode ORM (Object Relation Mapping)

Seperti yang dijanjikan pada situs resminya, bahwa Phalcon merupakan PHP Framework tercepat, berikut merupakan hasil studi komparasi antara Phalcon dengan beberapa framework lainnya, dengan menggunakan acuan jangka waktu eksekusi pada proses CRUD (Create, Read, Update, Delete).

screenshot_43Berdasarkan grafik tersebut, terbukti Phalcon lebih unggul dibanding PHP framework lainnya, dengan jangka waktu eksekusi sebesar 28-45 ms. Selain itu, studi juga membuktikan bahwa Phalcon merupakan salah satu framework dengan konsumsi penyimpanan server yang rendah. Dapat dilihat pada grafik perbandingan di bawah ini, terhitung Phalcon hanya mengkonsumsi sebesar 0.17 MB, jauh lebih rendah dibandingkan ketiga framework lain.

memory usage

Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan dan efisiensi kinerja Phalcon adalah penggunaan bahasa C dalam penulisannya. Bahasa C merupakan compile language, dimana sistem dapat lebih mudah mengeksekusi setiap perintah yang dijalankan. Hal ini sangat berdampak pada efektifitas kinerja sistem dan efisiensi penggunaan memory. Berbeda dengan PHP yang merupakan interpreter language, dimana PHP dapat lebih mudah dimengerti penggunanya, namun diperlukan effort lebih bagi sistem untuk menerjemahkannya.

Dalam hal ini, Phalcon berhasil mengadaptasi bahasa C dan mengkombinasikannya dengan kemudahan penggunaan PHP dalam sebuah framework yang dapat dipertimbangakan dalam pengembangan sebuah website.

Referensi:
1. Phalcon.io
2. Analysis and Practical Application of PHP Frameworks in Development of Web Information Systems
3. Comparing Performance of Plain PHP and Four of Its Popular Frameworks

Kilas Balik Framework CakePHP

Hallo Kreatif Readers, dalam artikel kali ini, saya akan mengulas kilas balik menarik tentang sebuah framework yang telah mengukir sejarah dalam dunia pengembangan aplikasi web. Mari kita menjelajahi jejak perjalanan CakePHP, sebuah framework yang telah eksis sejak lama, dan mengungkapkan keunggulannya yang terus memikat para pengembang.

PHP, sebagai bahasa pemrograman, memberikan kemampuan kepada pengembang untuk menciptakan aplikasi web yang kuat dan mampu mengelola database berskala besar. Seringkali, para programmer dihadapkan pada tuntutan untuk mengembangkan dasar aplikasi yang lebih besar dengan melibatkan banyak anggota tim. Dalam konteks pengembangan aplikasi web berskala besar, peran anggota tim dan kompleksitas proyek mendorong munculnya konsep kerangka kerja (framework). Kerangka kerja ini memudahkan kolaborasi tim dengan menyediakan pandangan yang seragam dan menyederhanakan pembagian tugas.

Mengenal Framework CakePHP

CakePHP adalah sebuah kerangka kerja open source yang mempermudah pengembangan aplikasi web dengan fokus pada operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete). Dengan pilihan karakter pengembangan RAD (Rapid Application Development), Framework ini terdiri dari berbagai file pustaka, kelas-kelas, dan infrastruktur run-time yang dapat digunakan dan diintegrasikan dalam proyek aplikasi yang sedang dikembangkan.

 Penggunaan PHP secara konvensional, dengan file-file PHP yang mencampurkan kode dan tag HTML, mungkin memadai untuk aplikasi sederhana, namun menjadi kurang efektif ketika aplikasi membutuhkan banyak fitur dan pengembangan di masa depan.Framework CakePHP menjadi pilihan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam pengembangan aplikasi web, karena beberapa kelebihannya, antara lain :

Kelebihan Framework CakePHP

  1. Open Source: CakePHP tersedia secara gratis dan dapat dikembangkan tanpa biaya.
  2. Riset Terorganisir: Pengembangan yang terorganisir dari CakePHP menghasilkan framework yang berkualitas, karena Proses pengembangan  (update version) yang terus-menerus memastikan keberlanjutan dan peningkatan.
  3. Dokumentasi Lengkap: CakePHP menyediakan dokumentasi lengkap, membantu para pengembang memahami dan menggunakan framework ini secara efisien.
  4. Kompatibilitas dengan PHP 4 dan PHP 5: CakePHP dapat dijalankan dengan mulus baik pada server yang menggunakan PHP 4 maupun PHP 5.
  5. Konsep CRUD Terintegrasi: CakePHP menerapkan konsep CRUD terintegrasi, menyederhanakan interaksi dengan database dan menyediakan query yang efisien.
  6. Arsitektur OOP dan MVC: Arsitektur berorientasi objek (OOP) dan pola desain Model, View, Controller (MVC) memudahkan penambahan, pengurangan, dan modifikasi kelas dan fungsi yang digunakan.
  7. Fitur Scaffolding: Fitur Scaffolding memungkinkan pengembang untuk menghasilkan prototipe aplikasi sebelum menyusun source code-nya secara lengkap, memberikan kemudahan dalam pengembangan cepat.
  8. Manajemen Akses Pengguna (ACL): CakePHP memfasilitasi pengaturan user dan hak aksesnya melalui fitur Access Control List (ACL), memberikan kemudahan dalam manajemen akses dalam aplikasi.
  9. Validasi dan Sanitasi Data: Kelas-kelas dasar dalam CakePHP mendukung validasi dan sanitasi data, memastikan keamanan dan integritas data aplikasi.
  10. Komponen Terintegrasi: CakePHP menyediakan komponen-komponen terintegrasi seperti Security, Session, dan Request Handling, yang memudahkan penanganan masalah terkait keamanan dan sesi.
  11. Metode Templating yang Simpel: CakePHP mendukung metode templating yang sederhana, membantu programmer dalam menciptakan tampilan aplikasi yang indah dan mudah dimodifikasi.
  12. Cocok untuk Berbagai Struktur Direktori: Konfigurasi yang fleksibel memungkinkan CakePHP cocok dengan berbagai struktur direktori, memberikan pilihan bagi pengembang sesuai dengan kebutuhan proyek.

Struktur Kerja Framework CakePHP

struktur-kerja-cakephp

Dari gambar yang telah dijelaskan di atas, kita dapat memahami cara kerja CakePHP secara menyeluruh. Awalnya, user melakukan permintaan (request), yang kemudian ditangani oleh controller. Controller ini memiliki berbagai method (fungsi) yang akan memproses permintaan tersebut. Selanjutnya, controller akan berinteraksi dengan model untuk mengambil data dari database. Model ini memberikan data yang diperlukan kepada controller.

Setelah mendapatkan data, controller akan memprosesnya dan mengirimkannya ke tampilan (view) yang sesuai. Tampilan ini kemudian akan ditampilkan kepada pengguna melalui browsernya. Dengan demikian, siklus kerja CakePHP melibatkan penggunaan controller untuk mengelola permintaan, berinteraksi dengan model untuk mengakses dan memproses data, dan menampilkan hasilnya melalui tampilan kepada pengguna. Proses ini menciptakan pengalaman pengguna yang akhirnya terlihat pada browser.

Referensi : 1. CakePHP Framework! Strategi Cepat Pengembangan Aplikasi Web, Sunu Wibirama 2. Teknik Cepat Membangun Aplikasi Web Dengan Framework CakePHP, Agus Saputra, Andi Offset, 2012.

PHP Framework Slim

Hallo Kreatif Reader, aku mau sharing nih mengenai framewok PHP Slim. Selamat membaca….

Apa itu Slim Framework?

Slim framework adalah salah satu micro framework PHP untuk membuat aplikasi web. Slim biasanya digunakan untuk membuat aplikasi – aplikasi kecil dan lebih banyak banyak dipakai untuk membuat RESTful API atau webservice. 

Integrasi data antara aplikasi mobile Facebook dan versi webnya dapat terjadi melalui penggunaan RESTful API atau Webservice. Fungsinya adalah menyediakan data dalam format umum seperti JSON, yang dapat diambil dan dikonsumsi oleh aplikasi klien, baik itu aplikasi mobile atau aplikasi web. Dengan menggunakan RESTful API atau Webservice, Facebook dapat memastikan konsistensi data, sehingga apa yang terlihat melalui aplikasi mobile akan sama dengan yang terlihat melalui versi webnya. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses dan berinteraksi dengan data mereka secara seragam, tidak peduli dari platform apa data tersebut diakses

white-red-and-orange-modern-elegant-project-proposal-cover-6

Disebut sebagai micro framework, Slim memiliki fokus yang terpusat pada kebutuhan dasar suatu aplikasi web, seperti menerima HTTP request, mengarahkan request tersebut ke kode yang sesuai, dan menghasilkan HTTP response. Sifatnya yang ‘micro‘ menandakan bahwa framework ini dirancang untuk proyek-proyek skala kecil dengan tujuan khusus dan tingkat kompleksitas yang rendah. Dengan demikian, Slim menjadi solusi yang ringan dan efisien untuk membangun aplikasi web sederhana dan spesifik.

Fitur – fitur pada Slim Framework  adalah sebagai berikut:

1. HTTP Router

Slim menyediakan sistem router yang sederhana dan fleksibel, memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan router dengan mudah.

2. Middleware

Memproses permintaan HTTP sebelum atau setetalh aktivitas dijalankan. Dapat dicontohkan pada proses otentikasi

3. Dependency Injection

Slim mendukung Dependency Injection yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dependensi dengan mudah.

4. PSR Standars

Mengikutistandar PHP-FIG PSR, memungkinkan interoperabilitas dengan framework dan pustaka lainnya yang mengikuti standar yang sama.

Framework Slim  memiliki beberapa kelebihan yang menjadi solusi untuk membangun aplikasi web. Berikut adalah kelebihan dari Framework Slim

1. Ringan dan sederhana

Slim dirancang ringan dan sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan cepat untuk dikembangkan.

2. Performa Tinggi

Karena ringan, slim dapat memberikan kinerja yang baik, terutama untuk aplikasi kecil hingga menengah.

3. Dokumentasi yang baik

Slim memiliki dokumentasi yang baik dan jelas, membantu pengembang untuk memahami dan menggunakan framework dengan efisien.

4. Sesuai untuk RESTful APIs

Slim merupakan pilihan yang baik untuk membangun RESTfulAPIs karena desain ringan dan dukungan yang baik untuk routing dan middleware.

Kelebihan-kelebihan tersebut membuat Slim Framework menjadi solusi yang tepat untuk membangun aplikasi web, terutama ketika Anda fokus pada pengembangan aplikasi kecil hingga menengah. Dengan desain yang ringan dan dukungan yang baik untuk routing dan middleware, Slim juga menjadi pilihan unggul untuk membangun RESTful APIs. Dokumentasi yang baik semakin mempermudah pengembang dalam memahami dan menggunakan framework ini secara efisien, sehingga mempercepat proses pengembangan aplikasi web Anda. Dengan kata lain, Slim Framework memberikan keseimbangan yang baik antara sederhana, performa tinggi, dan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek pengembangan web

Hamdani, Ahmad Faqih,'Analisa Performa Web Service menggunakan Slim Framework'Undergraduate thenis, Politeknik Negeri Jember,2020

PHP Framework Codeigniter

blog-ars

Halo kreatif readers.. kali ini saya akan membahas tentang salah satu framework PHP yaitu Codeigniter.

Codeigniter (CI) adalah framework PHP yang digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web yang dinamis.  Codeigniter merupakan platform open-source yang cukup populer dikalangan tim pengembang yang menggunakan bahasa pemrograman PHP. Keunggulan dari Codeigniter ini yaitu ringan dan menerapkan konsep MVC (Model, View, Controller) sehingga membuat pekerjaan lebih efektif dan cepat.

MVC (Model, View, Controller) adalah konsep atau paradigma pemrograman yang memisahkan komponen utama menjadi 3 bagian berikut:
1. Model
Model adalah bagian penanganan yang berhubungan atau manipulasi data dengan database, seperti pengambilan data dari database dan instruksi untuk proses CRUD.
2. View
View merupakan bagian penanganan interface atau antarmuka web yang muncul kepada user.
3. Controller
Controller yaitu bagian instruksi aksi yang merupakan jembatan yang menghubungkan model dan view.

Berikut ini merupakan gambaran alur kerja MVC:

mvc

Dari gambar diatas dapat dilihat alur kerja MCV, dari bagian view yang bertugas meminta informasi ke controller untuk ditampilkan ke device pengguna, permintaan itu diteruskan oleh controller ke bagian model agar dieksekusi. Lalu model mengolah dan mencari informasi ke database, setelah selesai hasil diberikan ke controller kemudian diproses untuk ditampilkan ke view.

Beberapa manfaat dari penggunaan Codeigniter adalah:
1. Lebih cepat dan efisien, hal ini karena beberapa modul yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan sudah disediakan oleh Codeigniter, sehingga dapat menghemat waktu dan dapat bekerja dengan efisien.
2. Mendukung kolaborasi, karena pengerjaan proyek dapat dengan mudah dikembangkan bersama tim dengan adanya standar penulisan kode yang sama.
3. Salah satu keunggulan Codeigniter dibandingkan kerangka kerjanya lainnya adalah ukurannya yang kecil (kurang dari 5 MB), sehingga lebih hemat ruang di server.
4. Keamanan lebih baik karena sudah tersedia beberapa fitur untuk meningkatkan keamanan pada framework-nya.
5. Kerangka dan penulisan kode akan lebih terskturkur karena sudah menerapkan model MVC.

Saat ini Codeigniter telah tersedia dengan versi terbaru yaitu Codeigniter 4 yang dirilis pada tahun 2020. Perbedaan utama dari CI 4 dibandingkan dengan versi sebelumnya terletak pada struktur direktori, sistem penulisan kode, konfigurasi, dan adanya fitur-fitur baru.

Beberapa keunggulan baru  yang diberikan dari CI4 ini yaitu sebagai berikut:
1. Dapat melakukan instalasi langsung menggunakan Composer
2. Memiliki Local Development Server
3. Menggunakan PHP versi 7.2 ke atas
4. Struktur direktori berbeda, dimana semua file diletakkan dalam folder app
5. Menggunakan NameSpace
6. Memiliki AutoLoading yang efektif
7. Memiliki File.env
8. Memiliki CLI (Command Line Interface)
9. Adanya fitur REST
10. Dokumentasi lebih praktis

Dari keunggulan yang diberikan Codeigniter 4 diatas, penggunaan Codeigniter 4 memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi web yang lebih modern dan responsif. Namun untuk pemilihan penggunaan framework ini tetap perlu memperhatikan kembali dari segi struktur dan kebutuhan aplikasi web yang akan dibangun/dikembangkan.

PHP Framework Laravel

laravel

Hallo kreatif reader, aku mau sedikit sharing nih dari buku yang udah aku baca..

Apa itu PHP framework?
PHP framework dapat membantu mempromosikan metode Rapid Application Development (RAD) atau bersifat incremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek, menghemat waktu, membantu membuat aplikasi lebih stabil dan mengurangi jumlah pengkodean berulang bagi pengembang aplikasi.

Apa sih Laravel itu?
Laravel adalah PHP framework yang mengikuti pola arsitektur Model-View-Controller (MVC). Sejak diluncurkan tahun 2011, laravel banyak digunakan oleh programmer karena mudah dipahami dan dokumentasinya yang lengkap. Framework ini menyediakan beberapa jenis library dan fungsi lain yang bisa memudahkan dalam penulisan baris kode dengan tujuan memperindah website.

12-fitur-laravel-framework-php-untuk-membangun-website-2Fitur-fitur yang ada pada framework laravel adalah sebagai berikut:
1. Blade Template Engine
Laravel menggunakan blade template engine yang memungkinkan programer untuk mendesain layout yang unik, konsisten dan terstruktur selama proses pengembangan. Kelebihannya dapat menggunakan kode PHP biasa di dalam tampilan, kemudian desain tampilan akan tetap di cache sampai adanya modifikasi.
2. Routing
Laravel memiliki sistem routing yang memungkinkan programer mendefinisikan rute URL dengan mudah, menentukan rute untuk mengarahkan permintaan HTTP ke tindakan (controller) yang sesuai. Routing membantu untuk memperluas dan meningkatkan performa aplikasi web.
3. Eloquent ORM
Eloquent adalah sistem ORM (Object-Relational Mapping) yang terintegrasi dengan Laravel. Ini memungkinkan pengembang berinteraksi dengan database menggunakan model PHP, mengurangi kompleksitas dalam bekerja dengan database.
4. Middleware
Middleware dalam laravel memungkinkan pengembang untuk memodifikasi permintaan HTTP sebelum atau setelah mencapai tujuan akhir, memberikan fleksibilitas dalam memanipulasi permintaan.
5. Authentication and Authorization
Laravel menyediakan sistem autentikasi yang terintegrasi dengan kemudahan konfigurasi dan ekstensibilitas, serta fitur otorisasi yang memungkinkan pengembang mengontrol akses ke bagian-bagian tertentu dari aplikasi.
6. Artisan Command-Line Tool
Laravel dilengkapi dengan Artisan, sebuah perintah baris yang memudahkan pengembang dalam menjalankan tugas-tugas rutin seperti migrasi database, pembuatan controller, dan pengelolaan modul.
7. Migrations
Migrations dalam Laravel memungkinkan programmer mengelola struktur basis data menggunakan kode ataupun membuat dan mengubah tabel serta kolom menggunakan file migrasi. Hal ini memungkinkan tim bekerjasama dengan mudah dan menjaga konsistensi skema basis data dalam pengembangan aplikasi.
8. Testing Support
Laravel mendukung pengujian aplikasi menggunakan framework pengujian PHPUnit. Programmer dapat membuat dan menjalankan pengujian dengan mudah menggunakan alat bawaan Laravel.

Contoh laravel untuk e-commerce
working-of-mvc-1024x686-removebg-preview
Pengembang aplikasi dapat mengunakan konsep Model-View-Controller (MVC) untuk mengorganisir logika aplikasi yang diuraikan seperti berikut:
1. Model, dalam framework laravel akan mewakili entitas. Contohnya: produk dan keranjang belanja, kemudian berinteraksi dengan database untuk menyimpan dan mengambil data.
2. Controller, dalam framework laravel akan mengatur aliran informasi antara model dan view, kemudian mengambil data dari model lalu memperbarui tampilan yang relevan ke view.
3. View, dalam framework laravel akan menangani tampilan. Contohnya: halaman daftar produk, halaman detail produk dan halaman keranjang belanja.

Kesimpulan
Dengan kombinasi fitur-fitur yang sudah dijelaskan dan konsep Model-View-Controller (MVC) yang jelas, Laravel menjadi pilihan untuk pengembangan aplikasi web modern. Penggunaan laravel dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, keamanan pengembangan aplikasi web, dan juga dokumentasi yang lengkap. Terimakasih..

PHP: Web Programming Language for Beginner

cover

Halo, Kreatif Readers! Pada artikel ini, akan membahas mengenai bahasa pemrograman PHP beserta cara kerjanya.

PHP (Hypertext Prepocessor) merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam pembangunan sebuah website. Beberapa situs besar yang masih menggunakan PHP antara lain Facebook, Wikipedia, dan WordPress. Seiring berjalannya waktu, PHP telah merilis berbagai versi, dengan versi terbaru saat ini adalah PHP 8.3

PHP bekerja pada sisi server, atau biasa disebut dengan server-side rendering. Hal ini memungkinkan PHP dapat mengelola konten website dengan dinamis, didukung dengan penggunaan database. Di bawah ini merupakan ilustrasi pemrosesan data menggunakan PHP.

php

Pada proses ini, PHP berperan dalam mengambil dan mengelola data pada server, seperti yang digambarkan pada step nomor 2 di bawah ini.

server-side-rendering-php

Selain itu, bahasa pemrograman ini juga bersifat scripting language, yaitu kumpulan bahasa pemrograman yang telah ditafsirkan. Sehingga, untuk menjalankan sebuah kode PHP tidak diperlukan compiler khusus. Hal ini cukup membantu para pemula dalam mempelajari bahasa pemrograman tanpa harus melewati langkah-langkah yang “rumit”. Beberapa kelebihan lain dari PHP yaitu:

  • Gratis dan open-source
  • Mendukung integrasi dengan berbagai teknologi
  • Dukungan komunitas yang telah tersebar di seluruh dunia

Selain beberapa keuntungan di atas, PHP juga memudahkan penggunanya dengan menyediakan beberapa framework yang berisikan basic structure untuk mengakomodir pengembangan sebuah website. Penggunaan framework dapat membantu penyusunan kode menjadi lebih terstruktur, mempersingkat proses pembuatan, serta memudahkan proses maintanance atau perawatan pada sebuah website.

Contoh framework PHP yang cukup familiar digunakan dalam pembangunan sebuah website adalah Laravel, CodeIgniter, Phalcon, serta masih banyak lainnya. Pembahasan dari masing-masing framework akan dijelaskan pada artikel-artikel berikutnya. Stay tune!

Referensi:
Pemrograman Web dengan PHP & MySQL
Achmad Solichin
Bab 1 - Pengantar Pemrograman Web

PHP: Hypertext Preprocessor

 

Software Testing

Presentation are communication tools that can be used to as demo

Halo sahabat Akhdani, tulisan kali ini membahas tentang Software Testing dari buku Software Engineering – Ian Sommerville.

Software testing adalah proses pengujian pada perangkat lunak yang bertujuan untuk memastikan aplikasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan klien dan untuk menemukan cacat fitur sebelum aplikasi digunakan.

Proses pengujian dilakukan dengan dua pendekatan. Yang pertama adalah pengujian validasi yaitu melakukan pengujian menggunakan serangkaian test case untuk memastikan sistem bekerja dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang tercantum dalam dokumen requirement. Yang kedua adalah melakukan pengujian untuk menemukan cacat (bug) menggunakan serangkaian test case dan data dummy yang sengaja dibuat untuk menghasilkan sistem agar berjalan dengan tidak semestinya. Selanjutnya hasil pengujian ditunjukkan kepada tim pengembang dan klien.

Pengujian juga merupakan bagian dari proses verifikasi dan validasi perangkat lunak. Proses ini bertujuan untuk membangun keyakinan bahwa sistem perangkat lunak “sesuai dengan tujuannya.” Artinya, sistem tersebut harus cukup baik untuk tujuan penggunaannya, dan sudah memenuhi spesifikasi dan memberikan fungsionalitas sesuai yang diharapkan.

A. Development Testing
Development testing merupakan keseluruhan aktivitas pengujian yang dilakukan oleh tim yang sedang membangun sistem. Pengujian biasanya dilakukan oleh programmer yang membuat software, namun bisa juga programmer memiliki pasangan penguji yang membantu dan mengembangkan proses pengujian. Untuk sistem yang critical dan proses yang lebih formal, dapat dibuat kelompok pengujian (tim tester) terpisah dalam tim pengembangan. Kelompok ini bertanggung jawab untuk mengembangkan pengujian dan memelihara catatan ricin hasil pengujian.
Pengujian dalam pengembangan aplikasi terdiri dari beberapa tahap pengujian berikut:
1. Unit testing adalah proses pengujian komponen aplikasi yang paling sederhana, seperti function, method atau object class yang ada di dalamnya. Pertama-tama penguji harus merancang test case pengujian dan mengelompokkan test case menjadi  positive test case dan negative test case untuk setiap method. Pemilihan atau pengelompokan unit test cases ini dilakukan untuk mengefektifkan proses pengujian.
2. Component testing merupakan pengujian dari beberapa objek yang saling berinteraksi. Component testing ini difokuskan pada komponen antarmuka.
3. System testing adalah pengujian yang memeriksa seluruh komponen sistem yang sudah terintegrasi, pada pengujian ini dipastikan apakah interaksi pada sistem sudah berjalan dengan baik.

B. Test Driven Development
Test Driven Development (TDD) merupakan suatu pendekatan pengembangan aplikasi yang mengacu pada pengujian sebelum melakukan proses coding. Pengembangan berbasis pengujian ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan karena dianggap lebih produktif untuk mengembangkan perangkat lunak. Berikut ini gambaran langkah-langkah proses TDD:

Proses TDD
Gambar: Proses TDD

Keuntungan dari penggunaan TDD yaitu:
– Mengurangi biaya produksi pembangunan perangkat lunak.
– Rangkaian regression test terus dikembangkan secara bertahap seiring dengan pengembangan kode program.
– Menyederhanakan proses debug, ketika pengujian gagal maka letak masalah akan terlihat jelas.
– Tes yang dibuat merupakan dokumentasi sistem yang dideskripsikan dalam bentuk kode, sehingga memudahkan proses pembuatan dokumentasi.

C. Release Testing
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem sudah cukup baik untuk digunakan dari segi fungsionalitas, kinerja, dan keandalan sistem. Pada pengujian ini dilakukan requirement-based testing yaitu memeriksa setiap persyaratan untuk mengembangkan pengujian sertam pembuatan test case dan test scenario.
Setelah sistem terintegrasi sepenuhnya, di tahap ini dilakukan performace test dengan menjalankan serangkai pengujian peningkatan bebanpada aplikasi untuk melihat kegagalan yang terjadi pada aplikasi. Contohnya yaitu pengujian pada suatu aplikasi yang bisa memproses 300 transaksi per detik, lalu dilakukan pengujian lebih dari 300 transaki per detik hingga melampaui beban desain maksimum sistem dan sistem gagal. Jika sistem berjalan dengan baik sampai batas transaksi sesuai dengan kebutuhan sistem, maka aplikasi dinyatakan lulus pengujian.

D. User Testing
User testing merupakan tahapan proses pengujian dimana pengguna atau klien memberikan masukan dan saran terhadap pengujian sistem. User testing terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut:
1. Alpha testing, pengujian yang dilakukan oleh tim pengembang di lingkup internal.
2. Beta testing, pengujian yang dilakukan oleh tim pengembang bersaam dengan end user sebelum aplikasi resmi dirilis.
3. Acceptance testing, klien menguji aplikasi unutk memutuskan apakah aplikasi sudah sesuai dan siap diterima atau tidak diterapkan di lingkungan klien.
Berikut ini gambaran proses acceptance testing:

acrobat_twxnwq1its
Gambar: Acceptance testing process

Software Engineering #Chapter 22 : Project Management – Risk Management

risk_management-removebg-preview

 

Hallo teman-teman Akhdani, aku mau sedikit sharing nih dari buku yang udah aku baca

Apa itu Project Management?
Project Management adalah metode penyelesaian proyek dengan melakukan proses initiating, planning, executing, control and monitoring, hingga closing untuk mencapai output/tujuan yang sudah ditentukan.

Dalam pengelolaan proyek dapat mengikuti panduan dari PMBOK Guide 4th Edition yang salah satu isinya ada Risk Management.

Apa itu Risk Management?

Risk Management adalah salah satu pekerjaan terpenting seorang Project Manager yang memikirkan kemungkinan terjadinya risiko dan konsekuensinya terhadap proyek. Risk Management dapat mengantisipasi risiko yang mungkin mempengaruhi jadwal proyek atau kualitas software yang sedang dikembangkan, kemudian mengambil tindakan untuk menghindari risiko tersebut.

Beberapa tahapan yang dapat dilakukan:

screenshot-2023-10-30-105801

  1. Risk Identification
    Pada tahapan ini tim berkumpul untuk bertukar pikiran mengenai kemungkinan risiko yang terjadi sehingga project manager dapat mengidentifikasi risiko berdasarkan pengalaman pada proyek sebelumnya.
    Sebagai titik awal untuk identifikasi risiko, ada 6 (enam) jenis risiko yang dapat dimasukkan dalam daftar risiko:
    a. Estimation
    b. Organizational
    c. People
    d. Requirements
    e. Technology
    f. Tools
  2. Risk Analysis
    Pada tahapan ini project manager harus mempertimbangkan setiap risiko yang teridentifikasi dan mengambil tindakan penilaian tentang kemungkinan dan keseriusan risiko tersebut. Project manager tidak mungkin membuat penilaian numerik yang tepat mengenai probabilitas dan keseriusan setiap risiko, sehingga dapat dilakukan penilaian dengan cara berikut ini:
    a. Kemungkinan risiko dapat dinilai sebagai tidak signifikan (rendah, sedang, tinggi, atau sangat tinggi).
    b. Dampak risiko dapat dinilai sebagai bencana besar (mengancam kelangsungan hidup proyek), serius (akan menyebabkan penundaan besar), dapat ditoleransi (keterlambatan akan terjadi kontingensi yang diperbolehkan), atau tidak signifikan.
  3. Risk Planning
    Pada tahapan ini project manager mengembangkan strategi untuk mengelola risiko-risiko utama yang mengancam proyek. Untuk setiap risiko, project manager harus memikirkan tindakan yang memungkinkan dalam meminimalisir gangguan terhadap proyek jika masalah yang diidentifikasi dalam risiko tersebut terjadi.
  4. Risk Monitoring
    Pada tahapan ini project manager harus memantau risiko secara teratur di semua tahapan proyek, mempertimbangkan dan mendiskusikan setiap risiko utama secara terpisah, memutuskan apakah risiko tersebut lebih besar atau lebih kecil kemungkinannya untuk timbul dan apakah konsekuensi risiko telah berubah.

Sehingga dapat disimpulkan untuk pengajuan proposal manajemen proyek bagian Risk Management tertulis seperti berikut ini: 

421315